Museum Benteng Vredeburg Siap Dibuka Lagi Juni 2024, Bakal Ada Wisata Malam sampai Coworking Space

Indonesian Heritage Agency (IHA) berharap revitalisasi dapat meningkatkan interaksi pengunjung dengan Museum Benteng Vredeburg.

Farah Nabilla | Elvariza Opita
Minggu, 28 April 2024 | 16:07 WIB
Museum Benteng Vredeburg Siap Dibuka Lagi Juni 2024, Bakal Ada Wisata Malam sampai Coworking Space
Salah satu spot di dalam area Museum Benteng Vredeburg yang sedang dalam proses perbaikan dan penambahan guna memperbaiki fasilitas serta meningkatkan pengalaman pengunjung. (Ist)

SuaraJogja.id - Sebagai peninggalan kolonial tertua di Kota Yogyakarta, Museum Benteng Vredeburg tengah menjalani proses transformasi menyeluruh untuk menjadi ruang publik yang lebih inklusif di masa mendatang.

Hal ini sebagaimana disampaikan Plt Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA), Ahmad Mahendra. Menurutnya revitalisasi museum berfungsi untuk memperbaiki fasilitas hingga meningkatkan pengalaman pengunjung.

“Dengan mengedepankan konsep reimajinasi museum, IHA berkomitmen untuk mengubah persepsi dan fungsi tradisional museum, menjadikannya ruang komunal yang dinamis guna mendorong interaksi antara pengunjung dengan museum itu sendiri,” kata Ahmad pada Sabtu (27/4/2024).

Proses Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg. (Ist)
Proses Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg. (Ist)


IHA mengadopsi pendekatan revolusioner dan konsep reimajinasi dalam revitalisasi Museum Benteng Vredeburg. Beberapa proyek revitalisasi yang dilakukan antara lain perbaikan kerusakan dan pemeliharaan bangunan. Signage Museum Benteng Vredeburg akan dibenahi untuk memudahkan pengunjung, begitu pula dengan pembenahan Ruang Diorama 1-4 serta beberapa area lain.

Baca Juga:Disbud DIY Gelar Pameran Temporer AMEX 2023 di Sonobudoyo, Tampilkan Koleksi Warisan Maritim Masa Lampau


“Proses transformasi museum ini bukan hanya untuk perbaikan fisik, namun kami juga mengupayakan untuk memperkuat peran museum sebagai pusat kebudayaan yang dinamis, inklusif, dan menarik, yang mempromosikan apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia serta kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah,” jelas Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg, M Rosyid Ridlo.


Dengan luas mencapai 46.574 meter persegi, pengelola bertekad mengoptimalisasi peran Museum Benteng Vredeburg sebagai ruang publik, seperti dengan membangun coworking space, coffee shop, ruang anak, sampai merchandise shop. Sedianya Museum Benteng Vredeburg akan kembali dibuka pada awal Juni 2024.

Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg, M. Rosyid Ridlo. (Ist)
Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg, M. Rosyid Ridlo. (Ist)


“Salah satu program baru yang akan diluncurkan nantinya adalah program ‘Wisata Malam Vredeburg’ serta instalasi video mapping, sound lighting, dan water fountain di area museum – yang pertama kali akan diluncurkan pada saat peresmian IHA dilaksanakan pada bulan mendatang di museum ini,” imbuh Rasyid.


Harapannya, transformasi menyeluruh ini dapat menjadikan Museum Benteng Vredeburg sebagai tempat penyimpanan 7.000 benda peninggalan bersejarah bangsa Indonesia, sekaligus sebagai institusi pelestarian sejarah dan identitas nasional.


“Dengan menggali lebih dalam makna dari transformasi ini, kami berharap dapat memperkuat apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah dalam menjaga identitas nasional. Kami percaya bahwa melalui partisipasi publik, kita dapat menciptakan museum yang lebih inklusif dan relevan bagi masyarakat modern,” tandas Ahmad.

Baca Juga:Jogja National Museum: Lokasi dan Fasilitas di Galeri Seni Kontemporer

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak