Satu Warga Bantul Tenggelam di Galian Tambang Sungai Progo, SAR DIY Akui Kesulitan Cari Korban

Peristiwa terjadi pada Selasa malam dan dilanjutkan pencarian pada Rabu (22/5/2024).

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 22 Mei 2024 | 20:55 WIB
Satu Warga Bantul Tenggelam di Galian Tambang Sungai Progo, SAR DIY Akui Kesulitan Cari Korban
ilustrasi korban tenggelam di laut (pixabay.com/Tumisu)

SuaraJogja.id - Seorang warga Bantul tenggelam di Sungai Progo, mengakibatkan kesulitan dalam pencarian korban akibat banyaknya bekas galian tambang.

Kasiop SAR DIY Distrik Bantul, Bondan Supriyanto, melaporkan peristiwa sendiri terjadi pada Selasa malam (21/5/2024). Kecelakaan tersebut terjadi tepat di Sungai Progo di sekitar Ngancar, Siangan, Triharjo. Korban, berinisial B (18), merupakan warga Ringinharjo, Bantul.

Awalnya, korban bersama tiga temannya berniat memancing di sekitar lokasi kejadian. Namun, korban dan seorang temannya terpeleset dan jatuh ke sungai. Satu temannya berhasil selamat, sementara korban masih dalam pencarian hingga saat ini.

"Dari laporan terkini, korban belum ditemukan," ungkap Bondan dikutip dari Harianjogja.com--jaringan Suarajogja.id, Rabu (22/5/2024).

Baca Juga:Bocah Asal Gunungkidul yang Tenggelam di Sungai Oya Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya Saat Dievakuasi

Tim SAR telah dikerahkan sejak malam untuk mengumpulkan data dan melakukan pemantauan dari darat.

"Semalam kami bersama Basarnas DIY dan BPBD setempat melakukan pemantauan dari darat serta pemasangan jaring," jelasnya.

Pencarian korban kembali dilanjutkan pada Rabu pagi dengan melibatkan dua tim yang terjun ke Sungai Progo mulai pukul 07.00-09.00 WIB dan pukul 09.00-12.00 WIB.

Bondan juga menyampaikan bahwa lokasi ini pernah mengalami kecelakaan serupa pada tahun 2022 dan 2023, masing-masing memakan satu korban jiwa.

Kondisi lokasi yang dipenuhi bekas galian tambang membuat pencarian semakin sulit.

Baca Juga:Buntut Pelajar Tewas Tenggelam, Polisi Tutup Obyek Wisata Sungai Oya di Kapanewon Imogiri

"Di sana banyak galian tambang pasir dan pusaran air yang menyulitkan dan berisiko," katanya.

Galian tambang di lokasi tersebut menyisakan palung dengan kedalaman 6-10 meter, yang menambah tantangan bagi tim pencari. Oleh karena itu, petugas dibekali dengan alat keselamatan yang lengkap.

"Kami menurunkan sekitar 15 orang per tim. Kadang kalau tidak hafal sungai dan medan, bisa terjeblos. Untuk alat pengaman, kami menyediakan tali panjang untuk mengaitkan petugas," kata Bondan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak