SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman mewaspadai kemungkinan dampak pembangunan proyek Jalan Tol Jogja-Solo Seksi Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman. Pasalnya proyek tersebut direncanakan sudah akan masuk ke area ring road pada pertengahan Juni ini.
Kepala Dishub Sleman, Arip Pramana menuturkan setidaknya ada dua ruas jalan kewenangan kabupaten yang akan terimbas dari proyek itu. Dua jalan tersebut adalah Jalan Kabupaten yang mengarah ke selatan dan Jalan Kronggahan yang mengarah ke selatan.
Dua ruas itu, kata Arip, menjadi jalan penting bagi aktivitas masyarakat. Selain digunakan untuk akses menuju Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, jalan itu pun dimanfaatkan sebagai rute alternatif ke area Pemkab Sleman.
"Dampaknya nanti yang masuk ke jalan kabupaten itu yang nanti ranah kita. Beban utamanya pasti yang terdampak berat itu yang Jalan Kabupaten RSA ke utara," kata Arip, Rabu (5/6/2024).
Melihat potensi dampak tersebut, Arip berharap ada persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum proyek tol itu benar-benar masuk ke area ring road. Termasuk memasang instalasi rambu-rambu serta perbaikan jalan terdampak.
Misalnya saja ruas Jalan Kabupaten-Kronggahan yang tidak terlalu panjang. Belum lagi terdapat APILL pada tiap ujungnya.
Jika tidak dilakukan pengaturan dengan baik maka penumpukan kendaraan sangat berpotensi terjadi. Apalagi kondisi jalan di ruas tersebut juga tidak dalam kondisi baik.
"Harapan kami nanti betul-betul menjadi fokus pengaturan lalu lintasnya di situ karena kalau panjang antrean nanti semakin [menumpuk], belum nanti keluar masuk rumah sakit, depannya ada distributor. Ruas tidak panjang dan kondisi jalannya mendekati simpang itu sudah agak itu [rusak]," terangnya.
Untuk perbaikan Jalan Kabupaten-Kronggahan itu, Arip berharap dapat segera dilakukan. Tujuannya untuk lebih meningkatkan keamanan dari pada para pengendara yang melintas nantinya.
Baca Juga:Progres Fisik Tol Jogja-Solo Seksi 2 Capai 28 Persen, Pembebasan Lahan Lebih 80 persen
"Ya nanti khususnya untuk RSA sampai simpang empat Kronggahan, ada perbaikan entah itu yang memperbaiki Bina Marga Sleman atau dari tol, itu yang menjadi kesepakatan," cetusnya.
Disampaikan Arip, peningkatan volume kendaraan di Jalan Kabupaten-Kronggahan itu sebenarnya bisa saja untuk diurai. Salah satunya dengan skema lalu lintas yang tepat.
Dalam hal ini dengan upaya pemasangan rambu informasi di area pertigaan Maguwoharjo, Jalan Magelang maupun Jalan Wates. Penempatan rambu yang cukup jauh itu diharap dapat memberikan opsi jalur lain lebih dini kepada para pengendara.
"Nanti kan ada pengaturan rambu-rambu sebelum entah itu dari yang Jalan Godean, Munggur ke utara, artinya kan informasi yang diberikan kepada masyarakat baik dari luar kota maupun pengguna dalam kota harus disiapkan betul," ujarnya.
"Termasuk nanti kendaraan-kendaraan besar upayakan tidak melewati titik itu," imbuhnya.
Proyek Tol Masuk Area Ring Road
Pengerjaan proyek Tol Jogja-Solo Seksi 2 Trihanggo-Junction Sleman akan segera memasuki wilayah Ring Road Utara, Sleman. Ditargetkan konstruksi proyek tersebut akan mulai merambah ring road pada pertengahan Juni 2024 mendatang.
Humas PT. Adhi Karya selaku pembangun Tol Jogja-Solo Seksi 2, Agung Murhandjanto menuturkan kawasan ring road yang akan menjadi area konstruksi itu yakni depan Kampus UTY hingga ke tikungan Ngawen yang berada di Kalurahan Trihanggo. Tercatat panjangnya lebih kurang satu kilometer.
"Pertengahan Juni nanti kita akan mulai masuk ke ring road, setelah itu di Kelurahan Trihanggo. Tepatnya dari depan kampus UTY sampai ke tikungan Nglarang [Tlogoadi]," kata Agung saat dihubungi, Kamis (16/5/2024).
Nantinta, dijelaskan Agung, separator yang ada di area ring road utara tersebut akan dibongkar. Area konstruksi yang berad di media tengah ring road tersebut akan berukuran lebar sekira 12 meter.
Guna menambah pengamanan saat pengerjaan proyek tersebut, nantinya area konstruksi akan diberi beton dan ditutup seng. Saat pengerjaan dilakukan pun, pengguna kendaraan masih tetap bisa melintasi area ring road utara tersebut.