"Kita lihat nanti. Kalau soal politik memang kebetulan saya studi memang di politik. Saya ngambil jurusan political economy untuk sustainability dan lain-lain. Makanya saya banyak membawa itu di forum-forum.Tapi untuk officially ke politik atau tidak, nanti kita lihat lah," katanya.
"Saya belum bisa memutuskan sekarang. Yang jelas, bagaimana caranya kita dalam forum apapun dalam kapasitas apapun bisa memberikan dampak baik ke Jogja terutama Indonesia," katanya saat ditemui beberapa waktu lalu," tambah Mas Marrel.
Sementara itu, DWS menyampaikan bahwa dirinya dan Marrel memiliki banyak kesamaan pandangan, terutama mengenai isu lingkungan dan idealisme dalam bernegara.
"Saya dan Mas Marrel ini memang banyak diskusi dan banyak mendapati kecocokan. Misalnya tentang lingkungan, idealisme, dan proses-proses bernegara, ini ada kesamaan dengan Mas Marrel," ujar DWS.
Baca Juga:Sultan Dukung PGN Bangun Jaringan Gas di Yogyakarta, Tapi
Sebagai warga politik, terutama kader yang membawa idealisme Gerindra, ia melihat bahwa idealisme yang diusung oleh partainya banyak kesamaan dengan pandangan Marrel. Hal ini, menurutnya dapat mempererat hubungan Gerindra dengan Keraton Yogyakarta ke depannya.
"Apa yang menjadi rencana pemerintah pusat ke depan, karena Gerindra punya presiden yang menang. Artinya idealisme itu yang ingin saya sampaikan dan ternyata match, banyak matchnya dengan Mas Marrel yang dalam konteks ini menurut saya beliau juga merupakan salah satu representasi dari Keraton," jelasnya.
Danang juga mengungkapkan bahwa pesan dari Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, untuk tetap dekat dengan Keraton, semakin memotivasi Partai Gerindra DIy dalam membangun kerja sama dengan Keraton Yogyakarta.
"Saya semakin bersemangat, karena pesan dari Pak Prabowo bahwa Gerindra harus jangan jauh-jauh dari keraton. Idealisme-idealisme itu mirip atau bahkan bisa sama, artinya ini menjadi rekan diskusi yang baik," pungkasnya
Baca Juga:Prabowo Efek: Gerindra DIY Targetkan Menang di Semua Daerah pada Pilkada 2024