Soroti Soal Insiden Helikopter Tur Wisata yang Jatuh di Bali, Menparekraf Pastikan Evaluasi Keamanan Berwisata

Menparekraf Sandiaga Uno turut memberi tanggapan atas insiden kecelakaan helikopter tur wisata di Bali. Ia memastikan akan melakukan evaluasi

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 20 Juli 2024 | 10:38 WIB
Soroti Soal Insiden Helikopter Tur Wisata yang Jatuh di Bali, Menparekraf Pastikan Evaluasi Keamanan Berwisata
Petugas memeriksa helikopter Bell-505 yang dioperasikan PT. Whitesky Aviation setelah jatuh di kawasan Suluban, Badung, Bali, Jumat (19/7/2024). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/Spt]

SuaraJogja.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno buka suara terkait dengan insiden jatuhnya helikopter tur wisata di Bali. Pihaknya memastikan bakal melakukan evaluasi terkait dengan peristiwa itu.

Saat ini Sandiaga menyebut insiden itu tengah diselidiki lebih lanjut oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) maupun Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Investigasi dilakukan untuk memastikan penyebab insiden itu.

"Ya ini tentunya kita prihatin itu salah satu daya tarik wisata juga yang cukup populer di Bali, melihat Bali dari ketinggian dan tentunya penyebab dari kecelakaan itu sedang diselidiki tim dari Kementerian Perhubungan, KNKT juga sedang melakukan investigasi," kata Sandiaga saat ditemui di Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi II Terpadu, Kabupaten Sleman, Jumat (20/7/2024) malam.

Sandiaga memastikan seluruh kegiatan pariwisata di Indonesia akan dilakukan kajian kembali pascainsiden ini. Termasuk untuk meningkatkan lagi aspek keamanan dan kenyamanan seluruh masyarakat dan wisatawan.

Baca Juga:Puluhan Siswa Difabel Tak Dapat Sekolah Negeri usai Terganjal Sistem PPDB, Disdikpora Kota Jogja Pastikan Bakal Evaluasi

"Kami akan pastikan bahwa kegiatan pariwisata bukan hanya di Bali tapi di seluruh Indonesia, karena sudah beberapa kali terjadi, kita akan review, kita akan kaji, kita pastikan aspek keamanan dan kenyamanan," tegasnya.

Dia menegaskan bahwa fokus pariwisata di Indonesia termasuk dengan safety atau keamanan. Sehingga semua pihak tak akan tinggal diam mengenai insiden ini.

"Pada intinya kami menyampaikan pariwisata di Indonesia itu fokus kepada CHSE, S-nya masalah safety keamanan. Jadi kita pastikan kegiatan berwisata di Indonesia itu aman dan pemerintah langsung terjun turun tangan memastikan bahwa semua aspek daripada kegiatan pariwisata menghadirkan rasa aman nyaman dan menyenangkan bagi wisatawan," ungkapnya.

Kemenparekraf kini menyerahkan seluruh investigasi mengenai insiden jatuhnya helikopter itu kepada pihak-pihak terkait.

Diketahui, insiden ini bermula ketika helikopter jenis Bell 505 Jet Ranger X dengan nomor registrasi PK-WSP lepas landas dari Helipad GWK sekitar pukul 14.33 WITA.

Baca Juga:Target PAD Pariwisata Bantul Dinilai Tak Masuk Akal, Dinpar bakal Turunkan Target

Mengudara helikopter ini untuk melakukan tour wisata udara. 4 menit usai lepas landas, helikopter tersebut terjatuh, pada pukul 14.37 WITA.

Adapun kelima korban insiden jatuhnya helikopter ini yakni seorang pilot asal Indonesia bernama Dedi Kurnia, seorang crew asal Indonesia, Oki.

Kemudian wisatawan asal Indonesia, Eloira Decti Paskilah. Lalu 2 orang penumpang wiasatawan asal Australia, Russel James Harris, dan Chriestope Pierre Marrot Castellat.

Sebanyak lima orang korban insiden jatuhnya helikopter jenis Bell 505 Jet Ranger X di wilayah Pantai Suluban, Pecatu Kuta Selatan, Bali dipastikan dalam kondisi selamat.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, dari kelima korban, 3 di antaranya merupakan penumpang helikopter. Kemudian seorang pilot dan satu orang kru. 

“Seluruh penumpang heli yang berjumlah 5 orang bisa terevakuasi dalam kondisi selamat dan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Siloam dan RS Udayana Jimbaran,” kata Jansen, saat dikonfirmasi, Jumat (19/7/2024).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak