SuaraJogja.id - Yogyakarta, kota yang selalu ramai dengan pariwisata, kampus bergengsi, dan menjadi tujuan favorit para wisatawan lokal maupun non lokal, juga menghadirkan kuliner lokal yang menggiurkan dan ramah di kantong. Bagi para mahasiswa dan pekerja perantau yang mencari makanan enak dengan harga terjangkau, Nasi Telur Bahagia adalah jawabannya. Kuliner nasi dengan telur ini terkenal karena kesederhanaannya dan harga yang murah, namun dengan rasa yang luar biasa nikmat.
Nasi telur menjadi menu sederhana yang bisa dibuat sendiri dengan mudah di rumah bahkan di kos-kosan. Namun, siapa sangka jika kuliner nasi telur di Yogyakarta banyak diminati oleh pembeli baik makan ditempat maupun dibeli menggunakan layanan pesan antar makanan GoFood.
GoFood bagian dari Goto telah menemani usaha Nasi Telur Bahagia sejak awal merintis, dari sebelumnya awam mengenai bisnis yang go digital hingga kini bisa mengembangkan usahanya.
Ahmad Maftuh Ihsan pemilik resto Nasi Telur Bahagia mengatakan bagaimana pemanfaatan teknologi digital seperti GoFood telah membantu usahanya terus berkembang, bahkan di saat pandemi di mana usaha kecilnya dapat bertahan dan meraih omzet 50%.
Baca Juga:Viral di Medsos! Pemuda Terserempet KA Bima di Jembatan Kewek Yogyakarta
"GoFood tidak pernah berhenti berinovasi. Sejak ada fitur GoFood PAS, jumlah pesanan menu hemat kami berhasil meningkat sampai dua kali lipat karena efektif menjawab kebutuhan masyarakat yang memang semakin gemar mencari menu-menu yang pas di kantong," ujar Ihsan.
Sebelumnya kedai Nasi Telur Bahagia hanya berbentuk outlet takeaway, lalu berkembang menjadi area dine in dengan 7 hingga 8 meja dan berkembang lagi menjadi 15 meja. Saat ini Ahmad Maftuh telah mempekerjakan 24 karyawan full time maupun part time.
"Kehadiran saya sebagai UMKM dari awalnya berskala kecil hingga bertumbuh seperti ini juga tidak lepas dari adanya kehadiran teknologi GoFood seperti fitur-fitur yang mudah digunakan untuk mengatur promosi sendiri, memperluas jangkauan pelanggan dengan iklan, hingga banyaknya informasi terkait tips dan trik marketing serta cara mengelola usaha dari ragam channel Gojek dan GoFood, seperti melalui aplikasi GoBiz, video YouTube, maupun FB Page Komunitas Partner GoFood (KOMPAG)," terangnya.
Guntur Arbiansyah, Head of Corporate Affairs Goto Central & West Java menyampaikan upaya yang dilakukan oleh mitra usaha GoFood selalu sejalan dengan semangat GoTo, perusahaan karya anak bangsa yang berjuang untuk Indonesia.
"Bermula hanya dari call center dan beberapa mitra, GoTo terus berjuang hingga kini menjadi ekosistem digital terbesar Indonesia. Perjuangan ini terus kami lakukan untuk memberikan manfaat dan solusi bagi jutaan masyarakat Indonesia. Semangat berjuang ini akan terus kami wujudkan melalui inovasi teknologi untuk memberikan peluang dan pemberdayaan bagi jutaan mitra pengemudi serta UMKM lokal agar mereka bisa terus tumbuh dan sukses bersama di dalam ekosistem GoTo, sekaligus mendukung kemajuan ekonomi digital Indonesia," lanjutnya.
Baca Juga:Sri Sultan HB X: Semua Daerah harus Bisa Capai Kepesertaan JKN 100 Persen
Inovasi yang Goto lakukan melalui GoFood telah banyak dilakukan di Yogyakarta, salah satunya adalah peluncuran fitur GoFood Pas yang siap mendukung kemajuan UMKM kuliner Yogyakarta.
"GoFood membuat pelaku kuliner, khususnya UMKM, lebih mudah ditemukan. Tanpa perlu tau lokasi persis resto, pengguna bisa menemukan lewat kategori-kategori yang ada di GoFood. Tak hanya itu, berbagai fitur di GoFood seperti iklan dan promo juga memfasilitasi merchant untuk mengembangkan bisnisnya", tambah Guntur.
Dampak GoFood secara keseluruhan juga terlihat dari hasil riset terbaru LPEM FEB UI di 2024 yang menunjukkan kegiatan akomodasi makanan dan minuman dari layanan GoFood telah berkontribusi hingga Rp 19,68 triliun atau mencapai 3,7% terhadap PDB Indonesia 2023.