Terinspirasi Kasus Vina Cirebon, Gerombolan Pelaku Buat Skenario Kecelakaan usai Aniaya Pemuda di Kota Jogja

"Jadi perkara ini awalnya dibuat skenario seolah-olah kecelakaan lalu lintas".

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 23 Agustus 2024 | 13:35 WIB
Terinspirasi Kasus Vina Cirebon, Gerombolan Pelaku Buat Skenario Kecelakaan usai Aniaya Pemuda di Kota Jogja
Rilis kasus penganiayaan serta pengeroyokan yang mengakibatkan kematian di Mapolresta Yogyakarta, Jumat (23/8/2024). [Suarajogja.id/Hiskia]

SuaraJogja.id - Satreskrim Polresta Yogyakarta mengungkap kasus penganiayaan dengan pengeroyokan yang menyebabkan orang meninggal dunia. Sembilan tersangka telah berhasil diamankan atas kasus tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio menuturkan kasus ini sempat dibuat seolah-seolah hanya kecelakaan lalu lintas biasa oleh para tersangka. Berdasarkan keterangan dari para tersangka, hal itu dilakukan setelah terinsipari dari kasus pembunuhan Vina Cirebon.

"Yang menarik ini membuat skenario seolah adanya kecelakaan, terinsipirasi kasusnya Vina. Jadi mereka ini mengatakan kok bisa ada seperti ini karena lihat televisi terinsipirasi kasus Vina Cirebon," kata Probo, saat rilis kasus di Mapolresta Yogyakarta, Jumat (23/8/2024).

Kasus ini terungkap setelah ayah korban merasa curiga dengan informasi kejadian kecelakaan yang menimpa anaknya. Kecurigaan itu bermula saat ayah korban mendapat informasi dari ketua RW yang menerangkan anaknya berinisial F (30) dalam keadaan kritis di rumah sakit usai kecelakaan.

Baca Juga:Penganiayaan Gunakan Airsoft Gun, Dua Orang di Sleman Dicokok Polisi

Mendapat informasi itu, ayah korban langsung bergegas ke rumah sakit untuk memastikan kondisi anaknya. Saat bertemu dokter, dia dijelaskan bahwa korban saat itu diantar oleh orang tidak dikenal dan dikatakan bahwa terjadi kecelakaan lalu lintas di kawasan Embung Langensari.

Dokter mengatakan bahwa hp korban juga tidak ada. Selanjutnya sehari kemudian, kondisi korban yang semakin kritis membuatnya harus dipindahkan ke ruang ICU.

"Pelapor [ayah korban] mendapat penjelasan dari dokter bahwa korban mengalami luka pukulan benda tumpul di bagian kepala belakang sebelah kiri dan bekas sulutan rokok di wajah. Serta di atasnya terdapat jahitan, ini mungkin luka lama," ungkapnya.

Dari situ kecurigaan ayah korban semakin besar. Setelah itu dia akhirnya memutuskan melaporkan peristiwa itu ke Polresta Yogyakarta pada Senin (19/8/2024) kemarin.

Ayah korban sendiri sudah sempat membuat pengaduan ke Polsek Gondokusuman terkait kecelakaan yang menimpa anaknya. Namun dari anggota yang sudah melakukan pengecekan di lokasi Embung Langensari tidak ditemukan bekas-bekas kecelakaan lalu lintas.

Baca Juga:Polisi Tangkap Satu Pelaku Penganiayaan di Cucian Mobil Sleman, Dua Orang Masih Buron

"Kemudian petugas [Satreskrim Polresta Yogyakarta] juga setelah melakukan pengecekaan ke rumah sakit, kami mempelajari cctv yang ada di rumah sakit. Kemudian dari hasil cctv itu kita kembangkan, akhirnya kita bisa mengetahui bahwa orang-orang yang mengantar korban ke RS bisa kita ketahui identitasnya," terangnya.

Selain itu, petugas turut menganalisa kendaraan sepeda motor yang dibawa ke rumah sakit. Ternyata sepeda motor itu milik korban yang sudah dirusak oleh salah satu pelaku agar terjadi seolah-seolah kecelakaan.

"Jadi perkara ini awalnya dibuat skenario seolah-olah kecelakaan lalu lintas tapi dalam perkembangannya kita lakukan penyelidikan ternyata ini terjadi pengeroyokan," tandasnya.

Disampaikan Probo, satu per satu pelaku pengeroyokan itu terungkap usai pemeriksaan cctv. Dari sana diketahui bahwa sepeda motor korban itu dirusak pelaku di tempat kejadian perkara yakni di sebuah tempat futsal di Jalan Kusumanegara, Kota Jogja.

Saat dilakukan olah TKP pun, polisi menemukan beberapa barang bukti. Di antaranya bercak darah di karpet tempat penganiayaan korban dan di beberapa pakaian para pelaku.

"Korban dari sana [TKP] itu dibawa ke rumah sakit Bethesda Lempuyangwangi. Jadi tidak ditaruh di jalan tapi dibawa ke rumah sakit dan dikatakan kepada dokter bahwa ini terjadi kecelakaan. Ini sepeda motor korban [diberikan] cuma hp tidak diberikan. Jadi seolah-olah skenario ini terjadi kecelakaan," tandasnya.

Nahas korban warga Pandeyan, Umbulharjo yang semakin kritis tak dapat diselamatkan hingga dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit. Pendarahan di kepala akibat penganiayaan itu disebut menjadi penyebab kematian korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini