Dapat Panggilan dari Susi Pudjiastuti, Inovasi Petani di Bantul Ini Bikin Mantan Menteri Kepincut

Video tersebut memperlihatkan bagaimana ia hanya perlu memberi perintah suara kepada Google Assistant.

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 05 September 2024 | 13:43 WIB
Dapat Panggilan dari Susi Pudjiastuti, Inovasi Petani di Bantul Ini Bikin Mantan Menteri Kepincut
Petani yang juga merupakan anggota kepolisian di Bantul menunjukkan cara dia mengelola sawah dengan bantuan teknologi berupa Google Assistant, Rabu (4/8/2024). [Kontributor Suarajogja.i/Julianto]

Diapun mengaku menemukan perangkat tersebut secara otodidak dengan belajar melalui media sosial ataupun YouTube. Karena sebelumnya dia tidak memiliki kemampuan khusus di bidang teknologi. Sehingga di tengah kesibukannya menjadi anggota Polri, dia mencoba belajar teknologi melalui video di smartphone-nya.

"Saya terapkan sejak listrik masuk di area persawahan Parangtritis sekitar tahun 2022. Kalau belajarnya ya lama, pasang gagal-pasang gagal," terang Anto saat ditemui di kebunnya di Parangtritis, Kretek, Bantul, Rabu (4/9/2024) kemarin.

Menurutnya, ide ini diawali karena kesibukannya sebagai anggota Polri, sehingga harus bisa membagi waktu antara berdinas dan mengelola sawah. Dia berpikir bagaimana agar dua bidang yang berbeda tersebut dapat dia jalankan dengan efektif.

Dia berpikir keras bagaimana agar pertanian yang dia geluti tak mengganggunya sebagai anggota Polri.

Baca Juga:Ikuti Perkembangan Zaman, Pelaku UMKM Gunungkidul Didorong Jual Produk Manfaatkan Teknologi

"Karena kesibukan saya sebagai anggota Polri, namun disisi lain saya harus mengelola sawah, sehingga dengan inovasi ini, saya dapat membagi waktu secara efektif, sawah tetap terkelola dengan baik, tanpa mengganggu waktu tugas saya," terang Anto.

Anto, yang tergabung dalam Gapoktan Ngudi Makmur Samiran, Parangtritis ini mengaku terinspirasi dari sebuah video YouTube tentang pemanfaatan Google Assistant dalam kehidupan sehari-hari. Dari situlah, dia mendapatkan ide untuk mengadaptasi teknologi tersebut bagi kebutuhan pertaniannya.

Dia tidak bisa merinci secara detail berapa biaya yang harus dia keluarkan untuk membeli peralatan. Karena dia membelinya sedikit demi sedikit tergantung dengan kemampuan finansial yang dimilikinya. Namun demikian, Anto menyebut jika peralatan yang digunakan cukup sederhana dan terjangkau.

"Peralatan yang saya beli antara lain smart plug, smart breaker, sprinkle air, pipa, modem internet, dan CCTV kalau CCTV. Kalau totalnya saya belum menghitungnya rinci wong saya belinya sedikit-sedikit. Mungkin ya sekitar Rp3 juta lebih, paling banyak ya peralonnya itu," paparnya.

Namun dia bersyukur, dengan peralatan yang dia ciptakan tersebut, mampu menghemat biaya dan tenaga sehingga lebih efisien. Bahkan untuk melakukan penyiramanpun kini dia tidak harus pergi ke sawah, dia bisa melakukannya dari mana saja asal terhubung dengan internet. Selama internet di sawahnya tidak ada kendala, maka pekerjaan penyiraman tanaman akan lancar.

Baca Juga:Mengenal PicoWay Laser, Teknologi Perawatan Kulit yang Viral di Jogja

Untuk mengontrol semua perangkat ini, Anto menggunakan aplikasi Smart Life yang dapat diunduh secara gratis di Google Play Store. Aplikasi ini memungkinkan Anto untuk mengontrol penyiraman di sawahnya yang memiliki luas sekitar 300 meter persegi hanya dengan perintah suara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak