Perubahan Iklim Ancam Sektor Pertanian, Bisakah Kita Bertahan dari Kekeringan?

Upaya mitigasi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, imbuh Djati, masyarakat juga dapat memenuhi kebutuhan air.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 22 September 2024 | 23:05 WIB
Perubahan Iklim Ancam Sektor Pertanian, Bisakah Kita Bertahan dari Kekeringan?
Ilustrasi kekeringan akibat El Nino. (Dok: Kementan)

Upaya mitigasi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, imbuh Djati, masyarakat juga dapat memenuhi kebutuhan air di musim kemarau secara mandiri. Cara yang paling mudah adalah dengan membuat sistem penampungan air hujan di tandon-tandon air.

Tidak hanya dapat digunakan untuk kebutuhan irigasi. Air tersebut juga bisa digunakan untuk kebutuhan domestik seperti MCK dan masak apabila sudah dijernihkan.

"Tidak selalu harus menunggu dari pemerintah, sebetulnya secara mandiri masyarakat bisa dilibatkan," ujarnya.

Perkiraan iklim sebelumnya menyatakan bahwa puncak musim kemarau akan berlangsung pada bulan Agustus hingga September. Menurut Djati, bulan September adalah bulannya sumber mata air cenderung menjadi kering.

Baca Juga:Mitos atau Fakta: Meditasi Bantu Atasi Kecemasan dan Tingkatkan Fungsi Otak?

Adanya perubahan iklim, itu tidak menutup kemungkinan akan turunnya hujan di bulan Agustus-September meskipun sedikit. Namun salah satu sektor penting yang dirugikan dari perubahan iklim adalah sektor pertanian.

Sebab saluran irigasi merupakan unsur penting yang menggerakkan sektor ini. Tanpa pengairan yang cukup, tanaman tidak akan bisa tumbuh dan sawah akan mengering.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak