Periode peralihan ini umumnya dicirikan dengan kondisi pagi hari yang cerah, siang hari yang terik dengan pertumbuhan awan yang pesat diiringi peningkatan suhu udara, kemudian potensi terjadi hujan pada siang menjelang sore hari atau sore menjelang malam hari.
Untuk wilayah DIY sendiri potensi hujan masih berpeluang di wilayah yang topografinya pegunungan seperti Sleman bagian utara, Kulon Progo bagian utara dan Gunungkidul bagian utara. Sedangkan pada malam hari, kondisi gerah serupa juga dapat terasa jika langit masih tertutup awan dengan suhu udara serta kelembaban udara yang relatif tinggi.
Beberapa faktor cuaca lain yang menyebabkan suhu yang cukup panas akibat dari pergerakan semu matahari, saat ini posisi matahari cenderung "dekat" di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS). Di mana posisi matahari sedang berada di sekitar Khatulistiwa dan bergerak ke selatan yang menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia di bagian selatan mengalami hal serupa dengan wilayah DIY.
"Tercatat suhu 3 harian si Stasiun Meteorologi Yogyakarta tertinggi 31.2C dan di Stasiun Klimatologi Sleman tertinggi 34.8C, tentu saja didaerah perkotaan yang mobilitasnya tinggi suhu yang dirasakan juga akan semakin tinggi," tambahnya.
Baca Juga:KPU Gunungkidul Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 612.421 Pemilih
Untuk itu masyarakat dihimbau untuk tetap menjaga kesehatan dengan perbanyak minum air putih dan buah-buahan dengan kondisi suhu yang cukup panas ini.
Kontributor : Julianto