Menurutnya, ke depan perlu perencanaan matang dengan lintas sektor untuk menjaga kawasan pertanian di Kabupaten Sleman. Ia mencontohkan, jika kapasitas selokan Van Der Wijck dan selokan Mataram mulai mengalami kerentanan karena usia, maka perlu skema baru untuk memenuhi kebutuhan air di sektor pertanian di Bumi Sembada.
Sebelumnya, Selasa (15/10/2024) sore, calon Bupati Sleman nomor urut dua di Pilkada 2024, Harda Kiswaya, turun untuk menyambangi petani yang terdampak penutupan selokan Van Der Wijck di wilayah Dusun Kandangan, Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan.
Seorang petani yang ia temui bernama Tuginem. Ia adalah penggarap tanaman padi yang terancam gagal panen.
Tuginem menyampaikan harapan agar tidak ada penutupan selokan Van Der Wijck pada bulan ini. Pasalnya, tanaman padi yang masih berusia kurang lebih dua bulan sangat membutuhkan air.
Baca Juga:Bawaslu Sleman Kirim 187 Surat Imbauan Netralitas ASN, TNI-Polri dan Aparat Desa
"Kami sangat berharap, Pak Harda. Selokan Van Der Wijck jangan dulu ditutup. Kami khawatir akan gagal panen," ujar Tuginem saat berkeluh kesah dengan Harda Kiswaya.
Merespons keluhan tersebut, Harda Kiswaya menyatakan selama ini sering menerima masukan terkait masalah air di wilayah pertanian di Kabupaten Sleman bagian barat, meliputi Minggir, Moyudan, Godean, Seyegan. Ia juga telah mengomunikasikan problem itu dengan berbagai pihak.
Ke depan, ia ingin memastikan ketersediaan air di wilayah Sleman bagian barat yang notabene adalah sebagai wilayah pangan.
"Kami, pasangan Harda Kiswaya-Danang Maharsa di Pilkada Sleman 2024, jika terpilih akan berjuang keras untuk memastikan ketersediaan air untuk pertanian. Pada prinsipnya, petani di Kabupaten Sleman tidak boleh waswas terhadap hasil panen," ujar Harda.
Baca Juga:Bawaslu Sleman Kejar Bukti Dugaan Pelanggaran Netralitas Lurah, Batas Waktu Jadi Tantangan