Ernest Prakasa "Judi" Tayangkan Film Drakor Indonesia di JAFF 2024, Empat Hari Jelang Rilis

"Tanggal 1 [Desember] ini film kami tayang perdana di JAFF, lalu tanggal 5 dirilis untuk umum".

Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 01 Desember 2024 | 22:50 WIB
Ernest Prakasa "Judi" Tayangkan Film Drakor Indonesia di JAFF 2024, Empat Hari Jelang Rilis
Ernest Prakasa menyampaikan film “Cinta Tak Seindah Drama Korea” atau CTSDK yang diputar di JAFF di Yogyakarta, Minggu (1/12/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Setelah film dan series komedi, pemain film sekaligus sutradara Indonesia, Ernest Prakasa menjajal menggarap genre film baru. Kali ini komika ini bersama Dipa Andika memproduseri film drama romantis ala-ala drama Korea (drakor) dalam film berjudul "Cinta Tak Seindah Drama Korea" atau CTSDK.

Film yang diikutkan dalam Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2024 di Yogyakarta ini dibintangi sejumlah aktor. Sebut saja Lutesha, Jerome Kurnia, Ganindra Bimo, Anya Geraldine, Dea Panendra, Rafly Altama, Sadha Triyudha. Selain itu dua aktor Korea, Sung Byoung-sook dan Jeon Jin-sik yang juga ikut berperan di film yang akan tayang 5 Desember 2024 besok.

Ernest mengaku, dia sempat tidak percaya diri merilis film yang ditulis sekaligus disutradarai sang istri, Meira Anastasia di JAFF 2024. Bilamana tidak, dengan waktu kurang empat hari sebelum ditayangkan di bioskop, dia 'berjudi' dengan menampilkan Cinta Tak Seindah Drama Korea di ajang festival setingkat internasional tersebut.

Apalagi Ernest pernah mendapatkan ulasan negatif dalam film yang dibuat sebelumnya. Dia juga bukan penikmat drakor atau budaya Korea secara umum.

Baca Juga:180 Film dari 25 Negara, JAFF 19 Usung Semangat 'Metanoia' di Yogyakarta

"Tanggal 1 [Desember] ini film kami tayang perdana di JAFF, lalu tanggal 5 dirilis untuk umum. Jika mendapat ulasan baik di JAFF itu menjadi publisitas yang bagus. Tapi risikonya, jika ulasannya buruk, akan berdampak negatif. Untuk film kami, mengikuti JAFF adalah perjudian besar," katanya, Minggu (1/12/2024).

Sementara Meira mengungkapkan saat menonton pemutaran perdana, hasilnya jauh melampaui ekspektasinya. Padahal sebelumnya dia juga merasa tidak pede.

"Saya bahkan bertanya pada teman-teman apakah hanya saya yang merasa cerita ini sebagus itu, dan ternyata mereka setuju," ungkapnya.

Pemilihan Luthesa sebagai tokoh utama di film ini pun juga mengejutkan. Dia yang biasanya memerankan karakter yang kuat dan baddas di film-film lain harus memainkan karakter yang lebih lembut dan komikal. Itu menjadi tantangan baru untuknya.

Film ini menceritakan kisah cinta segitiga para tokoh utamanya. Dengan setting Indonesia dan Korea Selatan, film ini menggunakan pendekatan drama Korea, dengan citarasa film Indonesia

Baca Juga:Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas

"Ketika beberapa klip dirilis, ada banyak komentar positif. Fans Luthesa pun mendukung dia untuk mencoba peran yang berbeda, tidak hanya karakter badass. Ini menunjukkan bahwa aktor yang baik harus bisa memerankan berbagai jenis karakter," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak