180 Film dari 25 Negara, JAFF 19 Usung Semangat 'Metanoia' di Yogyakarta

JAFF ke-19 digelar selama delapan hari, mulai 30 November hingga 7 Desember 2024 di Empire XXI Yogyakarta.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 01 Desember 2024 | 17:28 WIB
180 Film dari 25 Negara, JAFF 19 Usung Semangat 'Metanoia' di Yogyakarta
Pembukaan JAFF 19 dengan pemutaran film Samsara di Empire XXI Yogyakarta, Sabtu (30/11/2024). [Suarajogja.id/Hiskia]

SuaraJogja.id - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) kembali hadir pada 2024. Mengusung tema 'Metanoia, JAFF yang sudah memasuki usia ke-19 tahun membawa semangat baru dengan ratusan film dan berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang hadir langsung untuk ikut membuka JAFF 19 menuturkan bahwa festival ini merupakan bukti perfilman dapat menjadi wadah persimpangan seni budaya dan industri kreatif berbasis budaya. Sekaligus platform yang memperkuat eksistensi sinema Asia dikancah global.

"Melalui JAFF kita tak hanya merayakan karya-karya terbaik sinema Indonesia juga menggali potensi terbaik insan perfilman tanah air, dan dengan kehadiran karya-karya kompetitif insan perfilman kita menunjukkan kemampuan bersaing secara global, membuktikan bahwa Indonesia adalah salah satu pusat kreativitas unggul di Asia," kata Fadli Zon di Empire XXI Yogyakarta, Sabtu (30/11/2024) malam.

Tema Metanoia yang diangkat pada tahun ini mencerminkan transformasi perjalanan sinema Asia yang berkelanjutan di tengah dinamika global. Fadli Zon bilang bahwa sinema Indonesia perlu terus beradaptasi dan berkembang mencari identitas dan relevansi yang kuat di era modern.

Baca Juga:Bukan Malam Suro, Puluhan Orang Ikut Laku Mubeng Jeron Beteng Keraton Jogja

"Dan melalui karya-karya yang diputar di JAFF saya harap kita dapat merayakan bagaimana film mampu menjadi cerminan budaya dan jati diri bangsa," ucapnya.

Menurut Fadli Zon, film tidak hanya sebagai hiburan saja. Melainkan juga sebagai ekspresi budaya yang mampu membawa budaya Indonesia ke dunia.

"Jadi film lebih dari sekadar hiburan dan ekspresi budaya juga instrumen diplomasi budaya, kendaraan yang mampu membawa kekayaan budayaa Indonesia ke panggung dunia," tandasnya.

Festival President, Budi Irawanto menambahkan bahwa tema 'Metanoia' yang diangkat menyoroti upaya berkelanjutan dari JAFF untuk terus mencari kemanusiaan universal. Termsuk memelihara harapan bagi masyarakat di seluruh Asia maupun dunia.

"Kami percaya bahwa sinema Asia akan mengingatkan kita untuk terus memperjuangkan solidaritas manusia dan menata kembali masa depan yang lebih baik, bebas dari penjajahan dan kekerasan," tegas Budi.

Baca Juga:Yogyakarta Siaga Darurat Cuaca Ekstrem, Desember Waspada Banjir

Budi menegaskan JAFF berkomitmen untuk menjadi festival yang terus berkelanjutan. Terutama untuk menciptakan ruang aman dan inklusif bagi semua.

"Sebagai festival film berkelanjutan, tugas resmi kami adalah menjadi festival film yang hijau, aman, dan inklusif. Kami berkomitmen untuk menjadi festival film zero waste, tanpa pelecehan, tanpa diskriminasi, dan dapat diakses oleh semua orang," kata dia.

JAFF ke-19 digelar selama delapan hari, mulai 30 November hingga 7 Desember 2024 di Empire XXI Yogyakarta. Festival dibuka pula dengan hiburan musik dari band Lomba Sihir.

Perhelatan JAFF tahun ini semakin istimewa dengan digelarnya edisi perdana JAFF Market, yang berlangsung 3-5 Desember 2024. JAFF Market merupakan sebuah marketplace dan medium yang akan menjadi tempat dan sarana berjejaring bagi seluruh ekosistem perfilman Indonesia.

Pada edisi JAFF 19 ini total ada 180 film dari 25 negara Asia Pasifik yang akan ditayangkan dalam program kompetisi dan non-kompetisi. Dua belas film panjang terpilih berkompetisi di program Main Competition untuk memperebutkan Golden dan Silver Hanoman Awards.

Tidak hanya program penayangan, JAFF19 juga melakukan beberapa program kolaboratif. Salah satunya adalah REEL LIFE Film Camp, rangkaian pelatihan yang dikuratori oleh Netflix bersama para ahli industri untuk mendorong pengembangan bakat para talenta industri film Indonesia.

Sebagai film pembuka ada, Samsara, film bisu hitam putih karya sutradara peraih beragam penghargaan nasional dan internasional, Garin Nugroho. Kemudian untuk film penutup ada 1 Kakak 7 Ponakan, film drama terbaru karya sutradara Yandy Laurens.

Jadwal program JAFF19 dan cara membeli tiket secara regular dapat ditemukan di akun media sosial resmi @jaffjogja dan situs resmi, jaff-filmfest.org. Tiket dapat diakses melalui situs resmi jaff-filmfest.org dan dibeli di TIX.ID.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak