SuaraJogja.id - Beberapa hari terakhir viral di sosial media (sosmed) tumpukan sampah yang diduga berasal dari Yogyakarta dibuang lahan warga Desa Geparang, Purwodadi, Purworejo. Sampah yang menimbulkan bau tak sedap tersebut sampai mengganggu aktivitas warga.
Sekda DIY, Beny Suharsono pun angkat bicara terkait dugaan tersebut. Ditemui di Kompleks Kepatihan, Senin (13/1/2025), Beny mengatakan dirinya sudah mendengar adanya informasi sampah yang diduga dari Yogyakarta yang dibuang ke Purworejo.
"Faktanya kan harus dicek, harus detail sumber dari timbulan sampah itu dari mana," ungkapnya.
Tak mengomentari lebih jauh dugaan pembuangan sampah tersebut, Beny menyatakan saat ini penanganan sampah di Yogyakarta, terutama di Kota Yogyakarta akan diakselerasi. Hal ini dilakukan karena Pemkot meminta tambahan lahan pinjaman di sekitar TPA Piyungan pada Pemda DIY.
Baca Juga:KDRT, Judi Online, dan Alkohol Picu Ratusan Perceraian di Yogyakarta Tahun 2024
Kalau sebelumnya ada satu insinerator, maka kedepan rencananya akan ditambah dua atau tiga insinerator. Penambahan tersebut diharapkan dapat mempercepat pengolahan sampah di Kota Yogyakarta.
"Sekarang kan ada pabrikan [incinerator], tinggal butuhnya berapa, kapasitasnya berapa. Tentu kita akan izinkan," ungkapnya.
Menurut Beny, selama ini sejumlah upaya yang dilakukan Pemkot belum cukup berhasil dalam penanganan sampah di wilayah tersebut. Akibatnya hingga kini masih banyak tumpukan sampah di depo-depo.
"Karenanya kita harus extraordinary dalam penanganan [sampah] itu," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan warga Desa Geparang, Purworejo menemukan tumpukan sampah pada Rabu (08/1/2025). Tak berhenti disitu, mereka melihat dump truck yang meletakkan sampah di salah satu pekarangan milik warga pada Kamis (09/1/2025). Disinyalir tumpukan sampah yang kebanyakan terbungkus plastik hitam besar tersebut dari salah satu mall di Yogyakarta.
Kontributor : Putu Ayu Palupi