Modus yang dilakukan tersangka adalah menawarkan perjalanan umrah dengan biaya relatif murah, diantaranya senilai Rp33 juta hingga Rp48 juta untuk kelas bisnis.
Namun, setelah para korban melakukan pelunasan, pemberangkatan tidak pernah terjadi sesuai jadwal yang dijanjikan, dan dana yang telah ditransfer tidak dikembalikan kepada korban.