"Nanti disiapkan posko, baik di Tempel, Prambanan, Amplaz, Pelem Gurih, serta di Exit Tol Tamanmartani. Itu nanti ada dari Dishub Kabupaten, DIY, Satlantas, BPTD dan pengelola jalan tol," tegasnya.
Selain itu, Arip bilang pihaknya akan memasang CCTV pada area exit tol Tamanmartani. Ditambah pula dengan CCTV milik Jogja Smart Province untuk menghitung jumlah kendaraan yang melintas.
"Kemarin sudah kita pasangi lampu penerangan, nanti dari kominfo akan pasang cctv di situ. Termasuk kemungkinan dari Jogja Smart Province itu juga mau pasang cctv untuk counting kendaraan," tuturnya.
"Hanya penempatannya mungkin berbeda dengan di wilayah Sleman. Kalau kita untuk melihat di jalan kabupatennya, tapi kalau smart province untuk counting jumlah kendaraan yang berlalu lalang," sambungnya.
Baca Juga:Stadion Maguwoharjo Akhirnya Berstandar FIFA?, PUPR DIY Ungkap Hasil Renovasi Jelang Laga Perdana
Pemberlakuan tol memang punya potensi besar untuk memperlancar perjalanan mudik, termasuk rute Jakarta-Jogja. Namun, kelancaran ini sangat bergantung pada beberapa faktor.
Mengurangi Kepadatan di Jalan Arteri
Tol memindahkan sebagian besar volume kendaraan dari jalan arteri biasa. Ini bisa membuat jalan arteri lebih lengang, menguntungkan bagi warga lokal dan pemudik yang tidak menggunakan tol.
Jalur yang Lebih Lurus dan Lebar
Tol umumnya didesain dengan jalur yang lebih lurus dan lebar dibandingkan jalan biasa. Ini memungkinkan kendaraan melaju dengan kecepatan lebih tinggi dan mengurangi potensi kemacetan akibat tikungan tajam atau penyempitan jalan.
Baca Juga:Kronologi Siswa SD di Sleman Terkena Mercon, Dilarikan ke Rumah Sakit dengan Luka Mengerikan
Fasilitas yang Lebih Baik