Disampaikan Ardi, pihaknya juga telah memasang CCTV dengan dilengkapi fitur traffic counting di exit tol Tamanmartani.
Ketika sudah mendekati 1.600 artinya gerbang tol yang ada di Prambanan untuk lakukan pengalihan.
"[Exit tol] Tamanmartani kalau kendaraannya padat kita akan alihkan ke jalur exit tol Prambanan yang nanti akan bertemu di Jalan Solo itu masih wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Ketika lancar tetap akan kita buka," tuturnya.
Antisipasi ini, kata Ardi dilakukan untuk mencegah skema 'bottleneck' lalu lintas atau penyempitan jalan yang menyebabkan kemacetan.
Baca Juga:Jutaan Orang Diprediksi Melintas Sleman saat Lebaran, Infrastruktur Jalur Alternatif Dipersiapkan
"Intinya di jalur jalan tol tidak boleh ada kemacetan karena jalur jalan tol ini infrastruktur pendukung untuk warga masyarakat seperti misalkan restoran, rumah sakit, maupun stasiun pengisian bahan bakar kan terbatas," ungkapnya.
"Jadi secara logika lebih baik kita arahkan meskipun sedikit agak tersendat. Kalau di jalan arteri itu lebih mendukung kepenuhan masyarakat, mereka bisa dengan cepat mencari tempat-tempat yang seperti yang saya sebutkan tadi," tambahnya.
Selain itu, Ardi juga menyiapkan pos yang bersifat mobile dan statis. Termasuk membentuk enam tim urai yang akan dilakukan patroli mobile terutama di kawasan Yogyakarta bagian timur.
"Termasuk kita tidak lupa untuk melakukan rekayasa di jalur menuju dalam kota dan yang pastinya untuk kegiatan-kegiatan rekayasa arus lalu lintas di pusat tujuan wisata masyarakat di Yogyakarta. Kita sudah punya cara bertindak yang mudah-mudahan bisa cukup signifikan mengurai kepadatan arus lintas," ujar dia.
Baca Juga:Bus Dilarang Melintas Kota Jogja untuk Cegah Macet saat Lebaran? Begini Penjelasan Wali Kota