PHRI DIY Ungkap Fakta Pahit, 45 Hotel & Restoran 'Merana', Gelombang PHK Siap Menerjang

Beberapa hotel sudah mengurangi jumlah jam kerja para pegawai yang berpotensi ada gelombang PHK.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 24 Maret 2025 | 17:00 WIB
PHRI DIY Ungkap Fakta Pahit, 45 Hotel & Restoran 'Merana', Gelombang PHK Siap Menerjang
Hotel Grand Hyatt Jakarta(Instagram/grandhyattjakarta)

Dari catatan PHRI DIY pada periode 28 Maret hingga 1 April 2025 reservasi yang masuk baru sekitar 20 persen. Sementara untuk periode 1-6 April 2025 reservasi yakni berada di angka 40 persen. Angka itu menurun dibandingkan dengan tahun lalu.

"Walaupun di suasana Lebaran ini, kita mau enggak mau ambil risiko karena beban operasionalnya kan juga tinggi. Kita tidak menghitung okupansi Lebaran itu hanya 7 hari loh maksimal. Sementara kita operasional hotel itu 1 bulan hitungannya," tuturnya.

"Jadi pengurangan jam kerja itu memang masih kami lakukan di masa lebaran. Tapi itu kan nanti kan pengurangan jam itu kan belum PHK. Misalnya ada peningkatan okupansi ya kita panggil lagi yang dikurangi jam kerjanya itu untuk bekerja," imbuhnya.

Disampaikan Deddy, jika kondisi ini tidak berubah dalam tiga bulan ke depan maka ancaman PHK semakin besar.

Baca Juga:Lebaran di Jogja Tak Seindah Dulu? Penurunan Reservasi Hotel Bikin PHRI Angkat Bicara

"Kita tidak melakukan pemutusan hubungan kerja tapi ancaman kalau 3 bulan ke depan itu tidak ada perbaikan, alternatif PHK itu harus kami lakukan," tegasnya.

"Saya melihat teman-teman juga ya kita enggak menyalahkan teman-teman tapi mereka butuh tetap bertahan gitu loh. Karena gini, mereka dapat gaji itu kan dari tamu. Kalau tamunya sepi ya kita enggak kuat kan," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak