Viral, Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Bikin Geger, Padahal Pendakian Ditutup

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Boyolali-Klaten, Ruky Umaya masih berupaya untuk menelusuri.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 09 April 2025 | 14:51 WIB
Viral, Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Bikin Geger, Padahal Pendakian Ditutup
Tangkapan layar dua pendaki ilegal yang menerobos masuk penutupan Gunung Merapi dengan status siaga. (Instagram)

SuaraJogja.id - Media sosial kembali diramaikan sebuah unggahan viral yang memperlihatkan muda-mudi berada di area puncak Gunung Merapi. Padahal saat ini pendakian ke Gunung Merapi masih ditutup.

Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu hingga sekarang.

Dalam foto yang diunggah oleh akun Instagram @pendakilawas tersebut, terlihat pendaki itu berfoto di area puncak dengan latar belakang kawah aktif Gunung Merapi.

Dikonfirmasi terkait unggahan tersebut, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Boyolali-Klaten, Ruky Umaya masih berupaya untuk menelusuri informasi terkait pendaki ilegal itu.

Baca Juga:Gunung Merapi Masih Luncuran Ratusan Lava, Simak Aktivitas Terkini Sepekan Terakhir

"Jadi, memang yang pasti, yang pertama, yang sedang beredar di beberapa akun itu adalah pendaki yang ilegal. Kemudian, untuk terkait dengan keberadaan pendaki tersebut, kita saat ini masih berusaha untuk menelusuri," kata Ruky saat dihubungi, Rabu (9/4/2025).

Penelusuran itu termasuk untuk memastikan yang bersangkutan merupakan warga lokal atau bukan serta jalur pendakian yang digunakan. Namun pihaknya menduga ada dua orang yang melakukan pendakian ilegal tersebut.

"Kita coba telusuri itu memang dia ada foto di pos dua, jalur Selo tetapi kita kan baru menduga ya karena kan masih mengumpulkan data, seperti itu. Kami menduga ada dua orang," terangnya.

Koordinasi pun dilakukan bersama dengan pihak kepolisian dan masyarakat desa atau warga setempat. Termasuk memberi imbauan dan pengawasan lebih ketat kepada warga lokal.

Sepanjang tahun 2025 ini, kata Ruky, baru ada satu temuan kasus terkait pendakian ilegal tersebut. Namun pihaknya akan terus mengoptimalkan pengawasan saat peak season.

Baca Juga:Tren Kunjungan Meningkat, Jip Wisata Lereng Merapi Masih Jadi Alternatif Liburan saat Lebaran 2025

"Dari bulan Januari, Februari, Maret. Memang kalau dilihat polanya yang tahun lalu itu kan memang pas peak season itu musim panasnya luar negeri, ya," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak