Menurutnya, posisi pimpinan hanya bersifat mengarahkan, sedangkan pelaksana teknis yang berperan besar dalam operasional.
"Ya, tentu saya membenahi dari bawah dulu," imbuhnya.
Sedangkan untuk proses seleksi kepala dinas, Harda bilang kini dilakukan lebih ketat. Termasuk melibatkan psikologi agar hasilnya lebih komprehensif.
"Ini saya lakukan yang terbaik, yang belum pernah dilakukan, saya menggunakan psikologi. Misalnya nanti rumah sakit, saya mengundang orang yang tahu manajemen rumah sakit untuk ngetes. Termasuk nanti wakil direktur juga saya tes," tegasnya.
Baca Juga:Kondisi Stadion Maguwoharjo Pascarenovasi Masih Ada yang Rusak, Harda Kiswaya: Kami Evaluasi
Sebelumnya beberapa jabatan seperti Kepala Dinas di sejumlah OPD tak memiliki pimpinan. Semuanya diisi oleh pelaksana tugas atau plt.
Hal itu juga menjadi sorotan di Pemkab Sleman untuk segera mengisi kekosongan jabatan.
Tak sedikit satu orang merangkap dua jabatan untuk menambal OPD terkait.
Hal ini juga tak mudah untuk mencari pengganti karena Pemkab perlu berkoordinasi dengan pemerintah pusat terlebih dahulu.
Harda Kiswaya yang saat itu ditetapkan sebagai Bupati Terpilih langsung menunjuk 6 pejabat untuk mengisi kekosongan sementara.
Baca Juga:Muncul Anggur Merah 'Kaliurang', Destinasi Wisata Tercoreng, Pemkab Sleman Somasi Produsen
Budi Pramono selaku Kepala BKPP Sleman langsung membuat draft untuk mendapat tanda tangan dari Bupati terpilih.