Kebakaran Hebat Hancurkan Pabrik Garmen, Disnaker Sebut 1.600 Pekerja Dirumahkan

Proses pemadaman sempat terkendala karena akses jalan yang sulit.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 21 Mei 2025 | 13:33 WIB
Kebakaran Hebat Hancurkan Pabrik Garmen, Disnaker Sebut 1.600 Pekerja Dirumahkan
Sejumlah petugas pemadam mengevakuasi pekerja termasuk memadamkan api di pabrik garmen yang ada di Sleman, Rabu (21/5/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Sebuah pabrik garmen di wilayah Ngaglik, Sleman, dilalap si jago merah pada Rabu (21/5/2025) pagi hari. Sekitar ribuan karyawan terdampak akibat peristiwa ini.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman, Sutiasih. Menurutnya ada sekitar seribu lebih karyawan pabrik tersebut yang tak bisa bekerja akibat kebakaran itu.

"Pekerja sekitar 1.600 sekian, kurang lebih," kata Sutiasih kepada awak media, Rabu.

Sutiasih bilang rata-rata pekerja di pabrik tersebut masih dalam usia produktif.

Baca Juga:Kebakaran Pabrik Garmen Sleman, Akses Terbatas Hambat Pemadaman

"Produktif ya, di sana rata-rata usia produktif, paling banyak kalau produksi sekitar 18-45 [tahun]," ucapnya.

Disampaikan Sutiasih, pekerja pabrik tidak hanya warga Sleman saja. Melainkan ada yang berasal dari luar Sleman.

"Ini yang terdampak tidak hanya warga Sleman saja tapi dari luar banyak ini, banyak yang kos di sekitar sana," ujarnya.

"Dampaknya juga usaha kecil di sekelilingnya akan berdampak. Kami belum bisa secara detil koordinasi dengan manajemen karena masih belum kondusif," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Sutiasih mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa kebakaran yang menimpa pabrik milik PT Mataram Tunggal Garment (MTG).

Baca Juga:Pabrik Garmen di Sleman Ludes Terbakar, 13 Armada Pemadam Dikerahkan

Disnaker Sleman pun sudah sempat meninjau lokasi kejadian dan bertemu dengan pihak pabrik yang diwakili manajer HRD dan ketua serikat pekerja.

Sutiasih mengungkap bahwa akibat kejadian ini ribuan pekerja harus dirumahkan untuk sementara waktu sampai waktu yang belum ditentukan.

Namun pihaknya belum bisa melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak manajemen mengingat kondisi pabrik yang masih dalam upaya pemahaman.

Koordinasi terkait tindak lanjut akan dipakukan usai kondisi kondusif.

Sebelumnya Kapolsek Ngaglik, AKP Yuliyanto, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 03.30 WIB pagi tadi. Petugas segera menuju lokasi untuk memastikan situasi.

"Kurang lebih sekitar jam 03.00-03.30 tadi kita sudah di TKP karena ada laporan masyarakat [soal kebakaran]," kata Yuliyanto di lokasi.

Disampaikan Yuliyanto, setibanya di lokasi, api telah membesar dan membakar sebagian besar bangunan pabrik. Namun hingga pagi hari, proses pemadaman masih berlangsung.

Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di lokasi, pemadaman masih terus berlangsung hingga pukul 08.46 WIB.

Sejumlah mobil pemadam kebakaran masih terus berdatangan ke lokasi.

"Benar di situ kejadian kebakaran tapi penyebabnya belum bisa diketahui dan jumlah kerugian juga belum bisa diketahui, untuk sampai sekarang belum padam masih proses pemadaman," ujarnya.

Yuliyanto bilang pabrik yang terbakar diketahui merupakan pabrik garmen yang bergerak di bidang produksi konveksi.

Di dalamnya terdapat banyak bahan mudah terbakar seperti kain, hasil produksi jadi, hingga peralatan kantor.

Terpisah, dalam pemadaman tersebut petugas cukup kesulitan, mengingat akses jalan yang sulit untuk masuk.

"Kesulitannya adalah akses masuk ke pabrik itu hanya bisa dimasuki satu mobil pemadam," ujar Kepala Satpol PP Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi ditemui di lokasi.

Akibat kendala itu, satu unit pemadam harus siaga di dalam area pabrik dan terus-menerus disuplai air dari luar oleh mobil pemadam yang lain.

"Iya, jadi dia standby di situ [pintu masuk], kemudian disupply air terus-menerus," lanjutnya.

Untuk membuka jalur tambahan, pihaknya sudah menyiapkan alat berat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Namun proses tersebut masih menunggu komando lapangan.

Disampaikan Evi, pemadaman melibatkan total 13 armada dari berbagai wilayah. Mulai dari unit Sleman, UGM, Bantul hingga Magelang.

"Totalnya ada 13 armada," ucapnya.

Menurut informasi yang diterima dari petugas, permohonan bantuan pemadaman diterima sekitar pukul 03.00 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak