Sleman Pintar Plus Plus: Cara Cerdas Atasi Kemiskinan Lewat Pendidikan Tinggi & Magang

MoU itu dilakukan dengan sejumlah mitra, di antaranya Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), PT Chemco Harapan Nusantara, PT Mitrametal Perkasa, PT Nichirin Indonesia.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 20 Mei 2025 | 16:04 WIB
Sleman Pintar Plus Plus: Cara Cerdas Atasi Kemiskinan Lewat Pendidikan Tinggi & Magang
Penandatanganan MoU serta pengenalan program Sleman Pintar di kampus UTY, Sendangadi, Mlati, Sleman, Jumat (16/5/2025) kemarin. [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Pemkab Sleman melakukan MoU terkait pelaksanaan program Sleman Pintar Plus Plus. Hal ini sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan melalui sektor pendidikan


MoU itu dilakukan dengan sejumlah mitra, di antaranya Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), PT Chemco Harapan Nusantara, PT Mitrametal Perkasa, PT Nichirin Indonesia. Penandatanganan MoU dilakukan beberapa waktu lalu di kampus UTY, Sendangadi, Mlati, Sleman.


Adapun melalui program Sleman Pintar Plus Plus ini, anak dari keluarga kurang mampu yang memiliki tekad untuk belajar akan diberikan bantuan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.


Selain itu, mereka nantinya juga akan diberikan kesempatan untuk magang di perusahaan-perusahaan nasional. 

Baca Juga:Sleman Siapkan Tempat Sampah Raksasa, Bupati: Mampu Tampung Seluruh Sampah DIY


Sehingga setelah lulus perguruan tinggi mereka telah memiliki pengalaman dan siap memasuki dunia kerja.
 
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menyampaikan bahwa upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan melalui kolaborasi seluruh stakeholder. Sehingga tujuan yang diinginkan dapat lebih mudah dicapai serta efektif.


"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Butuh kolaborasi dengan akademisi, perusahaan, dan lainnya. Kita harus bahu-membahu membangun negara ini," kata Harda. 


Sementara itu, Sekda Sleman sekaligus Wakil Ketua TKPK Kabupaten Sleman, Susmiarto, dalam sambutannya menyebut MoU ini merupakan langkah serta komitmen Pemkab Sleman.


Pemkab sendiri memiliki misi untuk memutus rantai kemiskinan dengan memberikan pendidikan yang langsung terhubung dengan dunia kerja kepada masyarakat di Bumi Sembada.


"Pemberantasan kemiskinan tidak cukup dilakukan dengan pemberian bantuan sosial saja. Tapi dengan memberikan akses pendidikan perguruan tinggi yang relevan dengan dunia kerja merupakan kunci pemberantasan kemiskinan yang berkelanjutan," ujar Susmiarto.

Baca Juga:70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?


Sementara itu, Rektor UTY, Bambang Moertono, menyambut baik program kerjasama ini. Menurutnya program Sleman Pintar Plus Plus ini sejalan dengan visi dan misi UTY yakni berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan.


"Program Sleman Pintar Plus Plus, yakni kuliah di kampus dua tahun, kemudian magang di perusahaan satu setengah tahun," kata Bambang.


Dari perwakilan Mitra Industri, Gede Agus Prayajana, juga menyambut baik program kerja sama ini. Dikatakan pihaknya akan berupaya menjalankan tugasnya sebaik mungkin, sehingga tujuan yang dicita-citakan bersama bisa terwujud dan berhasil.


"MoU ini adalah hal pertama dan hal selanjutnya adalah tugas kami untuk meyakinkan masyarakat bahwa kemiskinan bisa diberantas melalui pendidikan," ujarnya.


Untuk diketahui, Pendidikan tinggi dianggap sebagai salah satu jalan utama untuk mobilitas sosial dan ekonomi. 


Namun, realitas di Indonesia menunjukkan bahwa akses anak-anak dari keluarga miskin ke perguruan tinggi masih sangat terbatas. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak