Dalang Penggantian Plat Nomor BMW Terungkap! Siapa Saja yang Terlibat?

Kecelakaan maut yang melibatkan mobil BMW di Jalan Palagan tersebut menewaskan mahasiswa UGM.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 30 Mei 2025 | 18:08 WIB
Dalang Penggantian Plat Nomor BMW Terungkap! Siapa Saja yang Terlibat?
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo. [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Polisi mengungkap kronologi penggantian plat nomor mobil BMW milik tersangka kecelakaan maut di Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman, yang menewaskan Argo mahasiswa FH UGM.

Kekinian ada beberapa nama baru yang terseret dalam kasus penggantian plat nomor mobil BMW yang dikendarai oleh Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (CPP) itu.

Penggantian plat diduga dilakukan oleh orang suruhan, yang masih merupakan kenalan tersangka utama, Christiano.

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo menceritakan kronologi penggantian plat nomor mobil itu berawal ketika mobil BMW yang terlibat kecelakaan itu dipindahkan ke Polsek Ngaglik dari lokasi kejadian.

Baca Juga:Polisi Dalami Kecepatan Mobil di Jalan Palagan, Panggil Dinas Perhubungan hingga Pihak BMW

Keesokan harinya pada 24 Mei 2025 sekitar pukul 09.00 WIB, datang seseorang berinisial IV ke Polsek Ngaglik dengan alasan ingin mengambil barang.

IV dipersilakan dan diantar oleh anggota yang sedang lepas piket. Setelah mengambil barang dari mobil BMW itu, IV sempat pergi.

Namun, satu jam kemudian, sekitar pukul 10.00 WIB ia kembali ke lokasi tanpa sepengetahuan petugas dan mengganti plat nomor mobil BMW dari nomor polisi F menjadi B.

"Di CCTV ada mengganti plat nomor, yang plat nomor F diganti plat nomor B, yang plat nomor B ini sesuai dengan STNK," kata Edy kepada awak media, Jumat (30/5/2025).

Dalam kesempatan ini, Edy menjelaskan gambaran lokasi mobil BMW itu diamankan tepatnya kawasan Polsek Ngaglik. Dia mengakui memang mobil itu terletak pada area yang cukup terbuka.

Baca Juga:Lelah Jadi Biang Kerok? Jadwal Padat Pengemudi BMW Sebelum Tabrak Argo hingga Tewas

"Polsek Ngaglik ini berada di berapa perkantoran, sebelah kiri kantor, depannya kantor, kemudian ada penduduk, kemudian itu ada sawah dan itu ada jalan umum," terangnya.

Saat SuaraJogja.id ke sana beberapa waktu lalu, mobil memang diletakkan di samping jalan umum.

Namun, Edy menegaskan, semua aktivitas di area itu tetap termonitor.

"Jadi posisi kendaraan itu ditaruh di situ itu di tempat yang bisa diakses umum. Memang dikunci, nanti kalau ada orang ganti plat itu bisa, tapi semuanya ter-record, termonitor di CCTV," tandasnya

Aksi IV yang terekam kamera pengawas itu segera ditindaklanjuti.

Berdasarkan keterangan IV, dia melakukan tindakan tersebut atas perintah dua orang lain berinisial WI dan NR.

Kedua orang itu disebut sebagai atasan IV di tempat kerja swasta. Kini ketiganya sudah diperiksa intensif oleh penyidik.

"Jadi yang bersangkutan masih kita periksa. Nanti abis itu penyidik melakukan gelar perkara, apabila cukup jadi tersangka. Tapi kalau gambarannya, pasti jadi tersangka," tuturnya.

Disampaikam Edy, WI dan NR, yang diduga memberi perintah kepada IV, ternyata saling kenal dengan Christiano.

Kapolresta tidak menjelaskan secara rinci hubungan mereka berdua dengan tersangka utama.

"Ya, kenal lah mungkin. Swasta, semuanya [tiga orang itu] pekerja swasta," imbuhnya.

Edy menegaskan hubungan antara para pelaku dengan Christiano masih terus dikembangkan oleh penyidik.

Lebih lanjut, Edy memastikan bahwa tindakan penggantian plat dilakukan tanpa campur tangan pihak kepolisian.

"Saya tegaskan, tidak ada polisi yang melepas itu atau suruhan siapa, tapi murni ini orang lain yang melakukan itu," tegasnya.

Kasus kecelakaan itu juga muncul dugaan dari polisi, Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo menyebut dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada keterangan saksi, Christiano disebut kurang berkonsentrasi saat berkendara.

"Ya, jadi yang keterangannya, ini analisis dari kita ya. Bahwa satu yang pertama tadi, pelanggaran dia dari hasil keterangan dan kita [periksa] saksi yang lainnya, dia [Christiano] satu kurang konsentrasi," kata dia.

Diungkapkan Edy, bukti kurangnya konsentrasi terlihat dari tidak adanya tindakan preventif yang dilakukan tersangka sebelum kecelakaan.

"Makanya pada saat naik kendaraan, ya dia tidak klakson, tidak ada upaya menghindar, kemudian pengereman. Rem itu dilaksanakan setelah nabrak," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak