Ayah Christiano Tarigan Ungkap Kronologi Kecelakaan Versi Keluarga: Anak Saya Tidak Lari

Christiano juga disebut tetap berada di lokasi kejadian dan tidak melarikan diri hingga aparat kepolisian tiba.

M Nurhadi
Minggu, 01 Juni 2025 | 20:46 WIB
Ayah Christiano Tarigan Ungkap Kronologi Kecelakaan Versi Keluarga: Anak Saya Tidak Lari
Christiano Pengarapenta Tarigan [Linkedin]

SuaraJogja.id - Seruan #JusticeforArgo masih terus bergema di berbagai platform media sosial, menyerukan keadilan bagi almarhum Argo Ericko Achfandhi, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2024, yang meninggal dunia setelah ditabrak oleh sesama mahasiswa UGM, Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan. Kasus tragis yang terjadi akhir pekan lalu di jalan Palagan, Sleman ini telah menarik perhatian luas publik dan memicu sorotan dari berbagai pihak. Christiano Tarigan sendiri kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam menghadapi konsekuensi hukum yang serius.

Menanggapi gejolak yang terjadi, Setia Budi Tarigan, ayah dari Christiano Tarigan, akhirnya angkat bicara untuk menyampaikan permohonan maaf yang tulus serta memberikan klarifikasi terkait musibah yang menimpa putranya. Pernyataan ini disampaikan pada hari Rabu, sebagai respons atas banyaknya berita dan spekulasi yang beredar di masyarakat.

Dalam keterangannya, Setia Budi Tarigan menyampaikan permohonan maafnya atas keterlambatan dalam memberikan penjelasan. Ia menjelaskan bahwa keterlambatan ini dilandasi oleh rasa hormat yang mendalam kepada keluarga almarhum Argo yang sedang dalam masa berkabung, serta kebutuhan untuk mendampingi putranya, Christiano, yang masih dalam kondisi trauma berat selama proses pemeriksaan di kepolisian.

"Dari lubuk hati yang paling dalam, izinkan kami menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada Ibu Melina dan keluarga yang telah kehilangan ananda Argo," ungkap Setia Budi Tarigan dengan nada pilu. Ia menambahkan bahwa kejadian ini sama sekali tidak pernah diharapkan oleh pihaknya.

Baca Juga:Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia

Kronologi Singkat dari Sudut Pandang Keluarga Tersangka

Setia Budi Tarigan juga memberikan sedikit kronologi peristiwa dari sudut pandangnya. Ia menuturkan bahwa setelah menerima telepon dari putranya tentang kecelakaan tersebut pada Sabtu, 24 Mei 2025, sekitar pukul 01.15 WIB, ia segera bergegas menuju Yogyakarta. Setibanya di sana, ia langsung menuju Polresta Sleman untuk bertemu dengan Christiano.

Selanjutnya, ia menuju RS Bhayangkara untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah almarhum Argo. Melalui perantara bapak kos almarhum Argo, Setia Budi diperkenankan untuk berbicara langsung dengan Ibunda Argo, Ibu Meiliana, guna menyampaikan belasungkawa dan memohon izin untuk mengurus jenazah almarhum Argo hingga pemberangkatannya ke rumah duka di Cilodong, Depok. Selain itu, perwakilan keluarga Setia Budi juga turut mengurus hal-hal yang dibutuhkan di rumah duka hingga proses pemakaman pada keesokan harinya.

"Pada kesempatan ini izinkan sekali lagi saya menyampaikan dukacita yang mendalam kepada Ibunda Meiliana dan keluarga besar almarhum Ananda Argo. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Saya dan istri saya, atas nama Christiano Tarigan memohon maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang sama-sama tidak kita inginkan ini," tutur Setia Budi, menegaskan kembali permohonan maafnya.

Dalam pernyataannya, Setia Budi Tarigan juga mengklarifikasi beberapa informasi yang mungkin simpang siur di masyarakat. Ia menegaskan bahwa saat kejadian kecelakaan, putranya, Christiano, justru berteriak meminta pertolongan warga sekitar untuk membantu korban Argo.

Baca Juga:Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini

Christiano juga disebut tetap berada di lokasi kejadian dan tidak melarikan diri hingga aparat kepolisian tiba. Setelah itu, Christiano dibawa oleh aparat ke Polresta Sleman, dan sejak saat itu ia menjalani proses pemeriksaan hingga akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Sebagai keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan dan ketaatan terhadap hukum, Setia Budi Tarigan berkomitmen penuh untuk terus menjalani proses hukum ke depannya. Ia juga menekankan bahwa sejak awal di Polresta Sleman, ia dan istrinya selalu mendampingi Christiano tanpa menggunakan jasa pengacara ataupun pengamanan lainnya. Ia mengakui bahwa di saat-saat berat ini, mereka memang didampingi oleh beberapa teman, keluarga, dan sahabat dekat.

"Perlu saya tegaskan bahwa ketika mengemudi, kondisi Christiano bersih dari pengaruh alkohol, obat-obatan dan narkotika. Dan hal ini sudah dibuktikan oleh hasil tes urinenya yang semuanya Negatif. Namun, kondisi yang serba mendadak itulah, yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi," tegas Setia Budi, menanggapi dugaan-dugaan yang mungkin beredar mengenai kondisi putranya saat kejadian.

Permohonan Maaf

Pada kesempatan yang sama, Setia Budi Tarigan juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas kegaduhan yang timbul akibat peristiwa ini, termasuk tempat ia bekerja maupun institusi lain. Ia menegaskan bahwa seluruh permasalahan ini merupakan murni masalah keluarga mereka.

Menyikapi informasi yang beredar di media sosial, Setia Budi Tarigan juga mengklarifikasi adanya berita tidak benar yang menghujat dirinya dan putranya, termasuk tuduhan bahwa mereka telah membayar sejumlah nilai tertentu kepada keluarga almarhum Argo. "Informasi itu tidak benar, kami belum pernah melakukan pembicaraan dengan keluarga almarhum ananda Argo tentang hal itu, melainkan baru sebatas mengenai pemulangan jenazah sampai pada pemakaman," bantahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak