Tak hanya fokus pada arena olahraga, panitia juga menaruh perhatian besar pada kenyamanan atlet dan pengunjung.
Panitia Porda 2025 telah menjalin kerja sama dengan pelaku usaha di bidang akomodasi, penginapan, hingga penyedia kuliner dan cendera mata, untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar selama Porda berlangsung.
UMKM lokal dilibatkan berperan dalam penyediaan kebutuhan atlet dan tamu daerah, mulai dari makanan, oleh-oleh, hingga suvenir khas Gunungkidul.
Harapannya, Porda 2025 tidak hanya berdampak pada prestasi olahraga, tetapi juga menggerakkan perekonomian lokal.
"Kami ingin memastikan bahwa para pengunjung yang datang ke Gunungkidul merasakan keramahan dan kenyamanan, layaknya wisatawan yang disambut hangat. Karena itu kami tekankan agar tidak ada harga yang dimanfaatkan secara tidak fair," sebut dia.
Dengan dukungan seluruh unsur pemerintah daerah, KONI, komunitas olahraga, pelaku UMKM, hingga masyarakat Gunungkidul, penyelenggaraan Porda XVII DIY 2025 diharapkan menjadi ajang kolaborasi besar yang memperkuat citra daerah sekaligus memperkuat semangat kebersamaan.
"Porda ini bukan sekadar lomba, tapi menjadi panggung kebanggaan. Kami ingin Gunungkidul tak hanya sukses sebagai tuan rumah, tapi juga sebagai wajah DIY yang ramah, solid, dan berprestasi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga:Gunungkidul 'Sentil' UNY: Lahan Hibah, Mana Kontribusi Nyata untuk Masyarakat?