SuaraJogja.id - Suasana reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu (26/7/2025) menjadi ajang "curhat" bagi salah satu alumninya yang paling terkenal, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di hadapan kawan-kawan seperjuangannya, Jokowi dengan santai membongkar pola serangan yang terus menghantuinya, yang kini tak lagi sebatas isu ijazah palsu.
Dengan gaya bicara yang ringan diselingi tawa, Jokowi memetakan bagaimana tudingan miring terhadapnya terus berevolusi. Ia seolah ingin menunjukkan kepada publik bahwa ada upaya sistematis untuk mendelegitimasi seluruh jejak akademiknya.
Berikut adalah 5 poin utama dari "curhat" Presiden Jokowi yang mengungkap serangan baru terhadap skripsi hingga KKN-nya.
Baca Juga:Sinyal Kuat Jokowi ke PSI: Karpet Merah Menanti, Tapi Bukan Jaminan Menang
1. Serangan Bergeser dari Ijazah ke Skripsi
![Kolase foto Jokowi dan ijazah. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/22/30634-kolase-foto-jokowi-dan-ijazah-ist.jpg)
Jokowi memulai dengan isu klasik yang paling sering menerpanya: ijazah palsu. Namun, ia menyebut para penyerangnya kini mencari target baru setelah isu ijazah sulit untuk "digoreng" lebih lanjut. Target berikutnya adalah karya ilmiah akhirnya.
"Begitu ijazahnya sulit dicari-cari salahnya, belok ke skripsi. Skripsinya juga [dituduh] palsu, waduh," kata Jokowi sambil terkekeh, yang langsung disambut gelak tawa para hadirin.
2. Bukti Detail Skripsi Seakan Tak Berguna

Untuk membantah tudingan skripsi palsu, Jokowi membeberkan bukti-bukti konkret yang sangat mudah diverifikasi. Ia menyebut nama-nama dosen yang terlibat dalam proses penyusunan dan pengujian skripsinya.
Baca Juga:Sidang Ijazah Jokowi Ditunda, Kuasa Hukum Tergugat Tegas Tolak Intervensi Tak Sesuai Prosedur
Ia menjelaskan secara rinci bahwa skripsinya dibimbing oleh Ahmad Sumitro dan diuji oleh beberapa dosen lain, yakni Profesor Burhanuddin dan Insinyur Sofyan Warsito. Namun, ia menyayangkan fakta tersebut seolah diabaikan.
"Diuji ada pengujinya, diragukan lagi," keluhnya dengan nada geli.
3. Kini Giliran KKN Dituding Fiktif
![Presiden ke-7 Jokowi dipastikan akan hadir dalam kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berlangsung di Kota Solo pada 19-20 Juli 2025 nanti. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/14/60887-jokowi.jpg)
Merasa serangan terhadap skripsi juga tak mempan, Jokowi mengungkap level serangan berikutnya yang menyasar program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ini menjadi bukti baru bagi Jokowi bahwa serangan terhadapnya terus mencari-cari celah.
"Skripsi diragukan, ganti lagi ke KKN. Ini dari ijazah lari ke skripsi, lari ke KKN," ungkapnya.
Untuk menunjukkan betapa absurdnya tudingan itu, Jokowi bahkan masih ingat persis lokasi KKN-nya. "Saya ingat KKN-nya di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah," ucapnya.
"Tapi itu dikatakan KKN-nya fiktif. Nah ini kok bisa semua palsu-palsu semua," imbuh Jokowi.
4. Kesimpulan Utama: Ini Murni Politik
![Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat reuni bersama di Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025).[Suara.com/Hiskia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/26/70802-jokowi-ke-reuni-ugm.jpg)
Setelah memaparkan rentetan serangan tersebut, Jokowi memberikan kesimpulan tegas.
Menurutnya, semua tudingan ini tidak ada kaitannya dengan pencarian kebenaran akademis, melainkan murni untuk kepentingan politik sesaat.
Ia sadar, meskipun pihak kampus sudah memberi klarifikasi, serangan akan terus ada.
"Tapi ya itulah. Sekali lagi ini politik, bukan urusan asli dan tidak asli. Sudah tahu semuanya itu asli tapi untuk kepentingan politik jadi terjadi hal seperti itu," tandasnya.
5. Ditutup dengan Nostalgia dan Candaan 'Penakluk' Kerinci
![Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025). [Suara.com/Hiskia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/26/93016-jokowi-reuni-ugm.jpg)
Setelah sesi "curhat" yang serius namun santai itu, Jokowi menutupnya dengan nostalgia masa kuliah. Ia menyebut berbagai tempat yang pernah menjadi saksi perjuangannya bersama teman-temannya.
"Ke Kerinci bareng, ke Wanagama bareng, ke Pangandaran, Ujung Kulon, Cilacap, Baturaden, bareng-bareng terus gitu," kenangnya.
Momen ini ditutup dengan candaan khas Jokowi saat seorang rekannya berteriak bahwa Jokowi adalah orang pertama yang mencapai puncak Gunung Kerinci saat itu.
"Waktu ke Kerinci itu yang sampai ke atas pertama kali, Jokowi. Tapi nggak sombong," ucapnya terkekeh.