Jejak Bisnis dan Sejarah di Jantung Muhammadiyah: Tur 3 Kampung Ikonik Yogyakarta

Jelajahi tiga kampung bersejarah Muhammadiyah di Yogyakarta: Kauman, Karangkajen, dan Kotagede. Temukan perpaduan wisata religi, sejarah, dan potensi ekonomi kreatif

Budi Arista Romadhoni
Senin, 11 Agustus 2025 | 17:58 WIB
Jejak Bisnis dan Sejarah di Jantung Muhammadiyah: Tur 3 Kampung Ikonik Yogyakarta
ilustrasi Muhammadiyah (dok. muhammadiyah.or.id)

Salah satu daya tarik ekonominya adalah industri kain ecoprint yang digerakkan oleh ibu-ibu rumah tangga dan telah menembus pasar ekspor.

Para perajin memanfaatkan tanaman dari kebun urban farming untuk memproduksi kain ramah lingkungan yang indah.

Berkunjung ke sini, wisatawan dapat mengikuti lokakarya ecoprint, mencicipi kuliner olahan ubi dari Pasar Telo yang legendaris, dan merasakan langsung atmosfer komunal yang menjadi tulang punggung kekuatan Muhammadiyah.

Kotagede: Legasi Saudagar dan Kilau Kerajinan Perak

Baca Juga:Tujuh Produk Bersertifikat Halal Mengandung Babi, Muhammadiyah Sebut Rusak Integritas Bangsa

Kompleks bangunan Masjid Gedhe Mataram Kotagede, Sabtu (24/4/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Kompleks bangunan Masjid Gedhe Mataram Kotagede, Sabtu (24/4/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Kotagede adalah simpul ekonomi dan dakwah Muhammadiyah. Jauh sebelum dikenal sebagai basis saudagar Muhammadiyah, Kotagede merupakan ibu kota pertama Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16 dan sudah masyhur sebagai sentra kerajinan perak.

DNA bisnis ini menyatu dengan semangat dakwah para pedagang Muhammadiyah yang mendanai perjuangan organisasi.

Hingga hari ini, Kotagede tetap menjadi surga bagi para pencari perhiasan dan kerajinan perak.

Dijuluki "Jewellery of Jogja", puluhan toko dan bengkel perak berjejer di sepanjang jalan utamanya, menawarkan berbagai produk mulai dari perhiasan, miniatur, hingga peralatan rumah tangga.

Pengunjung dapat melihat langsung para pengrajin menempa perak dengan teknik warisan turun-temurun, sebuah atraksi yang memadukan seni, sejarah, dan perdagangan.

Baca Juga:Haedar Nashir Berharap Pengganti Paus Fransiskus Bisa Suarakan Perdamaian di Gaza

Di antara bangunan-bangunan kuno yang megah, spirit wirausaha para saudagar masa lalu terasa begitu nyata, menjadikan Kotagede destinasi wajib bagi mereka yang tertarik pada sejarah ekonomi dan produk kriya berkualitas tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak