"Ini sekolah apa kantor start-up unicorn? Keren banget teknologinya!" kata warganet lain.
Namun, di antara komentar jenaka tersebut, terselip pula pandangan yang lebih dalam.
Banyak yang berpendapat bahwa fasilitas adalah bonus, namun bukan penentu utama.
"Fasilitas keren itu bonus, yang penting output siswanya berkualitas dan berakhlak. Kalau dua-duanya dapat, ya luar biasa," kata netizen.
Baca Juga:Viral! Karcis Parkir 'Malioboro Rp50.000' Bikin Heboh, 2 Orang Diamankan Polisi
Komentar ini menyimpulkan esensi perdebatan yang lebih besar tentang pendidikan di Indonesia.
Fasilitas vs. Kesempatan: Debat Klasik Sekolah Swasta vs. Negeri
Potret Al Azhar Jogja secara tidak langsung menyeret kita pada perdebatan klasik: mana yang lebih baik, sekolah swasta atau sekolah negeri?
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara objektif.
Sekolah Swasta:
Baca Juga:Tol Jogja-Solo Seksi 2: Sudah 63 Persen Tapi Kok Mandek? Ternyata Gara-Gara Ini...
Keunggulan: Umumnya unggul dalam hal fasilitas, teknologi, dan inovasi kurikulum (beberapa menawarkan kurikulum internasional).
Rasio guru dan siswa yang lebih kecil memungkinkan perhatian lebih personal.
Kelemahan: Biaya pendidikan yang tinggi membuatnya tidak terjangkau bagi semua kalangan, berpotensi menciptakan eksklusivitas sosial.
Sekolah Negeri:
Keunggulan: Biaya sangat terjangkau bahkan gratis berkat dana pemerintah (BOS), serta akses yang lebih merata melalui sistem zonasi.
Kurikulum terstandarisasi secara nasional.