SuaraJogja.id - Kericuhan yang diduga melibatkan antar kelompok suporter pecah di Yogyakarta.
Saat ini polisi masih mendalami terkait peristiwa tersebut.
Ps Kasi Humas Polresta Yogyakarta, Iptu Gandung Harjunadi membenarkan peristiwa tersebut.
Ia bilang pihaknya sudah mengumpulkan sejumlah keterangan awal terkait insiden tersebut.
Baca Juga:Saksi Mata: 'Kami Kira Orang Piknik!' Kengerian Kericuhan Suporter PSIM di Parkiran Ngabean Jogja
Kericuhan yang melibatkan suporter itu pecah diduga usai laga PSIM Yogyakarta melawan Persib Bandung yang digelar di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Minggu (24/8/2025) sore.
Namun insiden tersebut pecah di wilayah Kota Yogyakarta, termasuk di Parkiran Ngabean dan Stasiun Lempuyangan.
"Kemarin yang monitor [lokasi kericuhan] hanya di Ngabean sama di Lempuyangan, sementara itu," kata Gandung saat ditemui, Senin (25/8/2025).
Menurut Gandung, para suporter yang datang dari Bandung sebagian besar tidak mengenakan atribut.
Mengingat memang ada aturan bawa suporter tim tamu tidak diperbolehkan datang untuk mendukung timnya saat berlaga di kandang lawan.
Baca Juga:Kiper PSIM Jadi Pahlawan, Gagalkan Penalti Klok di Detik Akhir, Persib Gagal Raih Poin Penuh
"Itu kan tujuannya ke sini ada yang nonton, ada yang wisata. Kan enggak ada pakai atribut, memang sudah banyak booking di hotel, nginep di Jogja sekalian wisata sekalian mau nonton," ucapnya.
"Tapi memang sempat di Bantul di lapangan itu, yang dari Bandung memang enggak masuk," tambahnya.
Ia menegaskan kepolisian masih mendalami penyebab awal bentrokan.
Termasuk informasi adanya insiden tabrakan yang sempat beredar sebagai pemicu kericuhan tersebut.
Diungkapkan Gandung, kericuhan antar suporter itu menyebabkan sejumlah orang mengalami luka.
"Ada, ada beberapa yang luka, ada di kepala, ada yang lecet-lecet," ungkapnya.
Kendaraan milik rombongan juga tak luput dari kerusakan.
"Kalau kerusakan busnya mungkin dibawa ke Polda, ada bus, elf," imbuhnya.
Kericuhan Tak Terjadi di 1 Tempat
Korlap Tempat Khusus Parkir Ngabean, Novi, mengatakan kericuhan ternyata tidak hanya terjadi di Ngabean.
Novi menyebut aksi kericuhan itu juga berlangsung di titik lain.
"Kejadian itu enggak di sini aja, di Gamping sudah kejadian. Ambarketawang, Polsek Gamping, ada bus yang dilempari sama suporter juga," ujarnya.
Di parkiran Ngabean sendiri, suasana makin memanas ketika sejumlah suporter PSIM mulai berdatangan. Novi sempat menginstruksikan penumpang bus untuk segera masuk dan bersiap pulang, namun situasi sulit dikendalikan.
"Udah komplit mau berangkat, tapi yang [suporter] PSIM ini berdatangan, yang di dalam mobil turun lagi mau bentrok. Itu saya halau semua sama anak-anak di sini," ujarnya.
Padahal, kata Novi, orang yang berada di dalam bus atau minibus itu tidak mengenakan atribut suporter apapun.
"Kita taunya orang piknik, enggak pakai atribut sama sekali," imbuhnya.
Kericuhan itu terjadi sekitar tengah malam pukul 00.00 WIB.