Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Setengah: Nasib Event Budaya Sleman di Ujung Tanduk

Anggaran yang semula mencapai Rp1 triliun disebut bakal turun menjadi hanya Rp500 miliar.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 26 Agustus 2025 | 16:23 WIB
Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Setengah: Nasib Event Budaya Sleman di Ujung Tanduk
Ilustrasi kegiatan budaya di Desa Tumbuh di Dusun Betakan, Sumberahayu, Kecamatan Moyudan, Sleman, Minggu (20/7/2025). [Hiskia/Suarajogja]
Kesimpulan
  • Dana Keistimewaan DIY Dipotong 50 persen
  • Event budaya di Sleman terancam banyak yang batal
  • Dinas Kebudayaan tetap mengalokasikan anggaran untuk kegiatan prioritas

SuaraJogja.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikabarkan akan mengalami pemangkasan Dana Keistimewaan (Danais) pada tahun 2026.

Anggaran yang semula mencapai Rp1 triliun disebut bakal turun menjadi hanya Rp500 miliar.

Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada sejumlah program kebudayaan di Kabupaten Sleman.

Meskipun belum ada informasi terkait kepastian Danais yang akan diterima, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, mengakui pemangkasan ini berpotensi berpengaruh.

Baca Juga:Lubang Menganga di Sleman, Karst Gunungkidul Terancam: Yogyakarta Kalah Lawan Tambang Ilegal?

"Kalau Danais [dipotong] pasti ngaruh tapi kan kita juga enggak bisa [berbuat apa-apa] karena di luar kendali kita. Artinya kita ini user [pengguna], user yang mengusulkan. Nah distribusi Danais dari Paniradya," kata Ishadi, Selasa (26/8/2025).

Namun ia menyebut bahwa keputusan itu berada di luar kendali mereka.

Pihaknya bakal melakukan penyesuaian untuk anggaran yang ada.

"Seberapa pun nanti yang dialokasikan untuk Sleman ya kita kemudian menyesuaikan," tandasnya.

Menurut Ishadi, Danais yang diterima Dinas Kebudayaan Sleman pada tahun lalu mencapai sekitar Rp14 miliar.

Baca Juga:Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Ponsel Hilang Mendadak Aktif Kembali, Keluarga Curiga!

Namun informasi terbaru yang didapatkan bahwa anggaran itu potong hampir 50 persen.

"Tahun ini sekitar Rp7 miliaran dari yang tahun lalu informasinya sekitar 14 miliar tahun 2024," ungkapnya.

Dengan tren penurunan tersebut, ia menilai dampak langsung akan terasa pada program kegiatan budaya.

Ishadi tak menampik sudah mulai melakukan pemilahan terhadap kegiatan yang ada.

"Dampaknya akhirnya event yang kita selenggarakan, kemudian tidak bisa kita selenggarakan. Lalu fasilitasi kepada kelompok masyarakat juga berkurang," ucapnya.

Ishadi bilang bahwa pemotongan ini akan memaksa dinas melakukan banyak penyesuaian.

Tak hanya event, rencana pembangunan infrastruktur budaya juga berpotensi tertunda.

Ishadi mengakui proyek Taman Budaya di Kalurahan Pandowoharjo sepenuhnya mengandalkan Danais dengan alokasi anggaran cukup besar yakni mencapai Rp35 miliar.

"Ya belum [terlaksana] karena dana [yang dibutuhkan] hampir Rp35 miliar lebih," ujar dia.

Meski menghadapi keterbatasan anggaran, kini Dinas Kebudayaan Sleman berupaya menyusun prioritas penggunaan Danais.

"Nanti tergantung dari sana juga, untuk fasilitasi, pembinaan, penyelenggaraan event, kita menyesuaikan, kita coba susun prioritas mana yang harus didahulukan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?