Tak hanya itu, institusi kepolisian harus melakukan reformasi secara besar-besaran dan radikal untuk menciptakan penegakan yang humanis tanpa represif.
Selain dua lokasi titik kumpul tersebut, beberapa lokasi seperti Malioboro dan 0 Kilometer diinformasikan menjadi lokasi aksi.
Meski begitu, belum ada informasi valid bahwa dua lokasi terakhir yang disebutkan akan menjadi aksi demo.
Imbauan Gubernur DIY
Baca Juga:Ricuh Demo di Jogja: 66 Orang Ditahan, 24 Anak Dibebaskan, Sisanya...?
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X tidak mempermasalahkan mahasiswa menyampaikan aspirasi melalui unjuk rasa Senin ini.
Hal itu merupakan hal yang wajar dalam iklim demokrasi.
Namun Sultan meminta aksi tersebut dilakukan dengan cara yang baik, sopan, dan tidak menggunakan kekerasan atau anarkis.
"Menyampaikan aspirasi boleh, tidak ada yang melarang. Tapi bagaimana demokrasi dibangun dengan itikad baik tanpa harus ada perusakan maupun tindakan anarkis. Itu yang penting," ungkapnya.
Sultan pun berharap para rektor dan pimpinan kampus bisa mengarahkan mahasiswanya untuk tetap menjaga ketertiban.
Baca Juga:Sri Sultan HB X Turun Tangan, Rektor Diperintah Jaga Mahasiswa dari Anarkisme di Demo Jogja
Sebab kampus memiliki peran penting untuk memastikan gerakan mahasiswa tidak keluar dari koridor demokrasi.
Mengantisipasi gelombang demonstrasi mahasiswa yang kian meluas, para pimpinan perguruan tinggi di Yogyakarta mengingatkan mahasiswa agar tetap menjaga tradisi damai dalam menyuarakan aspirasi.
Namun mahasiswa harus menarik diri bila aksi berubah anarkis.
"Silakan demonstrasi, tidak ada larangan. Ini negara demokrasi, mereka punya alasan untuk aksi. Tetapi tolong hindari dan cegah kekerasan. Sekarang potensi anarkis gede banget, lebih sistematis dari sebelumnya,," papar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UGM, Arie Sujito.