SuaraJogja.id - PSIM Jogja fans harus kecewa hari ini. Stadion Sultan Agung, Bantul, yang biasanya menjadi saksi bisu keperkasaan Laskar Mataram, kali ini harus menyaksikan tim kebanggaan mereka tumbang.
Dalam laga pekan kelima Super League 2025/2026 yang berlangsung Minggu (14/9/2025), PSIM Jogja secara mengejutkan kalah telak dari Borneo FC dengan skor akhir 1-3.
Kekalahan ini sekaligus menghentikan catatan impresif Laskar Mataram yang belum pernah merasakan kekalahan dalam empat pertandingan sebelumnya.
Sebelum pertandingan krusial ini, atmosfer di kubu PSIM Jogja tengah membara optimisme.
Baca Juga:PSS dan PSBS Oke, PSIM? Pemkab Sleman Buka-bukaan Soal Nasib Stadion Maguwoharjo
Empat pertandingan perdana di Super League 2025/2026 berhasil mereka lalui tanpa noda kekalahan, dengan meraih tiga kemenangan dan satu hasil imbang.
Catatan apik tersebut menempatkan PSIM di papan atas klasemen sementara, bahkan sempat digadang-gadang sebagai kuda hitam yang siap memberikan kejutan besar musim ini.
Para suporter pun memadati Stadion Sultan Agung, berharap dapat kembali merayakan kemenangan di kandang sendiri.
Namun, Borneo FC datang dengan misi berbeda, yakni merusak pesta tuan rumah.
Sejak peluit babak pertama dibunyikan wasit, pertandingan berjalan dalam tempo tinggi.
Baca Juga:Bye-bye Maguwoharjo? PSIM Jogja Mantap Bidik Stadion Sultan Agung Sebagai Kandang Super League
PSIM mencoba mengambil inisiatif serangan dengan mengandalkan kecepatan sayap mereka, namun pertahanan Borneo FC tampil disiplin.
Menit ke-28, petaka datang bagi PSIM.
Sebuah skema serangan balik cepat dari Borneo FC berhasil membongkar lini belakang PSIM.
Penyerang lincah Borneo, M Sihran, dengan tenang menaklukkan kiper PSIM, Cahya Supriadi, melalui tendangan placing terarah.
Borneo FC unggul 0-1. Gol tersebut membuat publik tuan rumah terdiam.
Tertinggal satu gol, PSIM mencoba bangkit dan meningkatkan intensitas serangan.
PSIM, beberapa kali melepaskan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti, namun belum menemui sasaran.
PSIM juga berupaya membalas melalui aksi individu Corfe Dery Antony, tetapi usahanya menembus rapatnya pertahanan Pesut Etam belum membuahkan hasil.
Hingga turun minum tidak ada gol tercipta.
Memasuki babak kedua, Borneo FC tampak melakukan penyesuaian strategi.
Mereka tampil lebih agresif dan efektif dalam memanfaatkan celah di pertahanan PSIM. Menit ke-49, Borneo kembali memimpin.
Juan Felipe Villa berhasil menerobos lini pertahanan PSIM hingga mendekati gawang.
Tendangan kerasnya tak mampu dihalau Cahya Supriadi dan membuat skor berubah menjadi 2-0 untuk Pesut Etam.
Skuad Laskar Mataram serasa dihantam kencang.
Borneo kembali menambah keunggulan pada menit ke-85. Macon Souza berhasil menerobos pertahanan PSIM dan menuntaskan peluang menjadi gol, membuat skor berubah 3-0 untuk tim tamu.
Kendati begitu, PSIM masih mau berjibaku untuk membalikkan keadaan. Dua menit berselang Anton Fase melepaskan tendangan keras dari dalam kotak penalti yang akhirnya menjebol gawang Borneo.
Skor berubah menjadi 3-1 untuk PSIM Jogja.
Kekalahan ini menjadi pil pahit bagi PSIM Jogja, sekaligus menjadi pengingat bahwa perjalanan di Super League 2025/2026 masih panjang dan penuh tantangan.