- Indonesia Custom Show digelar lagi tahun 2025 di JEC Jogja
- Tema yang diangkat berkaitan dengan sejarah inovasi masyarakat Indonesia
- Uniknya ada salah satu gerobak Ciu Solo yang dikenalkan sebagai bentuk inovasi warga
Gerobak Ciu Solo tampil kali ini sebagai pengingat budaya custom bukan hanya soal modifikasi kendaraan mewah, tetapi juga soal bagaimana masyarakat biasa menciptakan sesuatu dari nol.
Ia adalah simbol perlawanan di tengah keterbatasan dan tekanan kolonial, rakyat tetap menemukan cara untuk berkreasi dan bertahan.
"Jadi Gerobak Ciu Solo ada tahun 1930 sampai 1950 itu merupakan kendaraan untuk menjual ciu untuk kebutuhan pedesaan. Jadi itu berupa kendaraan original kita bawa di sini, namanya Gerobak Ciu Solo dari basic motor tahun 1938," jelasnya.
Selain Gerobak Ciu Solo, ICS 2025 juga menampilkan motor legendaris Indian Four.
Baca Juga:Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
Dijuluki "Rolls-Royce of Motorcycle", motor ini memamerkan keanggunan warisan klasik Amerika dengan mesin empat silinder yang halus dan desain elegan.
Indian Four dan Gerobak Ciu Solo yang tampil berdampingan dan menghadirkan kontras yang tajam namun saling melengkapi.
Satunya melambangkan warisan otomotif global yang eksklusif, satu lagi mewakili kreativitas rakyat yang lahir dari keterbatasan.
"Kalau Indian Four itu kan warisan dunia yang dirawat dengan detail. Sementara Gerobak Ciu Solo lebih simbolik, lahir dari kebutuhan rakyat untuk bertahan. Keduanya kami hadirkan untuk menunjukkan bahwa semangat custom bisa lahir dari kemewahan maupun dari kehidupan sederhana," ungkapnya.
Sementara Budhi Winarno selaku Project Director ICS mengungkapkan ICS 2025 membuktikan otomotif dapat menjadi media untuk membicarakan identitas, sejarah, bahkan nasionalisme.
Baca Juga:Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November
Dengan menghadirkan mobil presiden pertama Indonesia, Gerobak Ciu Solo, hingga Indian Four, penyelenggara ingin menunjukkan bahwa custom culture tidak pernah lepas dari nilai-nilai yang lebih luas daripada sekadar gaya atau mesin.
Kehadiran kendaraan bersejarah ini mempertegas tema besar ICS 2025, Talk with Hand, yang mengangkat filosofi karya sebagai bahasa universal.
Karya otomotif berbicara tidak hanya tentang teknologi dan estetika, tetapi juga tentang perjuangan, kreativitas, dan identitas bangsa.
"Kenapa kita hadirkan unit-unit ini? Ya itu tadi, karena semangat kemerdekaan itu yang ingin kita bawa ke ICS," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi