- Skandal Korupsi Dana Hibah Pariwisata akhirnya menemukan tersangka
- Kasus yang diselidiki Kejari Sleman sejak 2022 itu menetapkan Sri Purnomo sebagai tersangka
- Saat ini Kejari Sleman masih melakukan penyelidikan lebih lanjut
SuaraJogja.id - Mantan Bupati Sleman, Sri Purnomo menjadi sorotan di akhir September 2025 ini.
Bukan soal langkah politik atau gerakan kemanusiaannya, Sri Purnomo ditetapkan sebagai tersangka korupsi Dana Hibah Pariwisata 2020 oleh Kejari Sleman.
Melihat sosoknya yang cukup dikenal warga Sleman sejak memimpin Tanah Sembada selama 2 periode (2010-2015 dan 2016-2021), politikus Partai PAN ini memiliki rekam jejak yang cukup disorot.
Berikut ini profil dan rekam jejak Sri Purnomo, mantan Bupati Sleman yang akan mengenakan rompi merah Kejari Sleman atas dugaan korupsi.
Baca Juga:BREAKING NEWS: Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah Pariwisata
Informasi Pribadi dan Pendidikan Awal
Sri Purnomo lahir di Klaten, Jawa Tengah, pada 22 Februari 1961.
Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di Klaten.
Setelah itu, Sri Purnomo melanjutkan pendidikan tinggi di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, meraih gelar Sarjana Muda pada tahun 1984 dan Sarjana pada tahun 1998.
Ia kemudian melanjutkan studi Magister Ekonomi Syariah di Universitas Islam Indonesia dan lulus pada tahun 2007.
Baca Juga:Geledah Rumah Mantan Kepala Diskominfo Sleman, Kejati Sita Innova dan Koleksi Jam Tangan Mewah
Sebelum terjun ke dunia politik, Sri Purnomo dikenal sebagai seorang guru Madrasah Tsanawiyah dan pengusaha meubel.
Jejak Politik dan Organisasi

Kiprah politik Sri Purnomo dimulai sebagai Wakil Bupati Sleman periode 2005-2010 mendampingi Bupati Ibnu Subiyanto.
Pada tahun 2009, ia menjabat sebagai Penjabat (Pj.) Bupati Sleman.
Sri Purnomo kemudian terpilih sebagai Bupati Sleman untuk dua periode, yakni 2010-2015 dan 2016-2021.
Di kancah organisasi, Sri Purnomo merupakan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sleman periode 2006-2010.
Ia juga tercatat sebagai salah satu tokoh yang membidani Partai Amanat Nasional (PAN) Sleman, dan masih aktif sebagai Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sleman.
Prestasi Pembangunan Selama Menjabat Bupati
Selama menjabat sebagai Bupati Sleman, Sri Purnomo fokus pada berbagai bidang pembangunan.
Salah satu pencapaian yang dicatat adalah pembangunan kantor baru bupati yang dikenal sebagai "Gedung Kaca" dan pembangunan gedung baru DPRD Sleman.
Kedua gedung ini diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata 2020

Nama Sri Purnomo terseret dalam kasus dugaan korupsi dana hibah pariwisata tahun 2020 yang diusut oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sleman.
Dana hibah ini bersumber dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan disalurkan ke Kabupaten Sleman untuk membantu pelaku pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19.
Kepala Kejari Sleman, Bambang Yunianto, menjelaskan bahwa Sri Purnomo telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini pada 11 Desember 2024.
Pemeriksaan dilakukan karena dana hibah tersebut disalurkan saat Sri Purnomo menjabat sebagai Bupati Sleman.
Putra Sri Purnomo, Raudi Akmal yang merupakan anggota DPRD Sleman, juga turut diperiksa sebagai saksi dalam kapasitas pribadinya.
Kejari Sleman mengestimasi kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi dana hibah pariwisata ini mencapai sekitar Rp10 miliar.
Bambang Yunianto menyatakan bahwa penyidikan masih terus berjalan, dan jika ada penetapan tersangka, pihaknya akan merilis informasi tersebut secara resmi.