Ini Kata Kemenag Soal Keamanan Bangunan Ponpes di Jogja Pasca Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Kemenag DIY akan kumpulkan pengasuh ponpes, evaluasi keamanan bangunan pasca insiden di Sidoarjo. Standar tahan gempa dan kapasitas santri jadi perhatian utama.

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 02 Oktober 2025 | 22:15 WIB
Ini Kata Kemenag Soal Keamanan Bangunan Ponpes di Jogja Pasca Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Detik-detik Tim SAR gabungan melakukan evakuasi santri yang tertimpa bangunan runtuh di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. [Kantor SAR Kelas A Surabaya]
Baca 10 detik
  • Kemenag DIY akan memanggil seluruh kepala ponpes di DIY untuk memastikan keamanan bangunan
  • Hal itu untuk menghindari kejadian nahas seperti di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jatim
  • Kasus robohnya musala di Ponpes Al Khoziny harus jadi pelajaran penting bagi pengelola ponpes lain

Rata-rata bangunan pondok pesantren di Yogyakarta maksimal memiliki tiga lantai. Jika ada yang lebih tinggi, umumnya kondisi bangunan sudah sesuai standar teknis.

"Secara umum bangunan pondok di DIY relatif aman, meskipun masih ada pondok kecil yang menggunakan rumah sederhana atau limasan," tambah Aidi.

Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa tragedi ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo harus menjadi pelajaran penting.

Kemenag akan segera merumuskan kebijakan khusus agar pembangunan pondok pesantren dan madrasah sesuai aturan konstruksi yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga:Aktivitas Merapi Meningkat: Awan Panas Sejauh 2 KM, BPPTKG: Masyarakat Jangan Panik, Tapi...

Sebagai informasi, Kantor SAR Surabaya melaporkan bahwa insiden robohnya gedung Ponpes Al-Khoziny terjadi pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.35 WIB.

Saat itu sedang berlangsung pekerjaan pengecoran bangunan.

Diduga, fondasi yang tidak kuat menjadi penyebab utama runtuhnya bangunan bertingkat hingga ke lantai dasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak