Borobudur Highland Siap Jadi "Luar Biasa"': Kemenpar Dorong Event Kelas Dunia Pacu Sport Tourism

Kemenpar tantang BOB perbanyak event nasional/internasional, dorong sport tourism & ekonomi lokal. BiosfeRun contoh sukses gerakkan UMKM.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 20 Oktober 2025 | 18:27 WIB
Borobudur Highland Siap Jadi "Luar Biasa"': Kemenpar Dorong Event Kelas Dunia Pacu Sport Tourism
Acara sport tourism di BiosfeRun 2025 di Pegunungan Menoreh. (dok.Istimewa)
Baca 10 detik
  • Kemenpar mendorong sejumlah tempat wisata terus berkembang dan menarik wisatawan
  • Sport Tourism disasar untuk bisa menarik pelancong lebih banyak
  • Hal ini bisa sejalan untuk peningkatan pemasukan daerah

SuaraJogja.id - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) 'menantang' Badan Otorita Borobudur (BOB) untuk lebih sering menyelenggarakan event berskala nasional dan internasional.

Tantangan ini disampaikan sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan sport tourism yang dinilai efektif mendorong pergerakan ekonomi lokal.

Kepala Biro Umum, Hukum, dan Pengadaan Kementerian Pariwisata, Sigit Joko Purnomo, mengakui bahwa pihaknya menyambut baik berbagai inisiatif kegiatan berbasis olahraga wisata seperti BiosfeRun 2025 yang baru saja digelar di kawasan Borobudur Highland, Kulon Progo dan Magelang kemarin.

"Jadi kami menyambut baik dan akan selalu mendukung. Kami menantang teman-teman di Badan Otorita untuk lebih sering lagi menyelenggarakan event yang sifatnya nasional dan internasional," kata Sigit, dikutip, Senin (20/10/2025).

Baca Juga:Profil Untoro Wiyadi: Dari Kepala BUKP Jadi Tersangka Korupsi Rp8 M, Terancam Penjara Seumur Hidup

Hal ini sejalan dengan program dari Kemenpar dalam menggencarkan lagi sport tourism.

Terlebih sebagai salah satu strategi penting untuk memperkuat sektor pariwisata berbasis pengalaman dan keberlanjutan.

"Kementerian Pariwisata menyambut positif karena ini merupakan wisata sport tourism yang sekarang ini juga dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia," ucapnya.

"Bukan hanya trail run, kita juga mendukung beberapa cabang olahraga yang lain yang bisa mendatangkan wisatawan nusantara dan mancanegara," tambahnya.

Sigit menilai, penyelenggaraan event seperti BiosfeRun di pegunungan Menoreh membawa dampak ekonomi yang langsung dirasakan masyarakat.

Baca Juga:Pasca Kasus Keracunan, Kulon Progo Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis, Apa Saja Kewenangannya?

Ia mencontohkan, ajang tersebut menggerakkan sektor akomodasi dan UMKM di sekitar kawasan Borobudur.

"Kita bisa melihat bagaimana pergerakan ekonomi di bawah bisa menyebar. Homestay rumah penduduk yang sekiranya masih kosong bisa disewakan menjadi homestay dan teman-teman UMKM sangat banyak," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Otorita Borobudur (BOB), Harfiansa Bimatara, menyatakan siap mengembangkan sport tourism yang berada di wilayahnya.

Ia menyebut BiosfeRun 2025 menjadi momentum penting dalam memantapkan posisi Borobudur Highland sebagai destinasi sport tourism kelas dunia.

Meskipun kondisi ekonomi yang dinilai sedang lesu, antusiasme peserta tahun ini tetap tinggi.

Tercatat BiosfeRun tahun ini telah resmi diikuti 1.017 peserta dari empat benua, mulai dari Eropa, Amerika, Asia, dan Afrika dengan tiga kategori lari: 7K, 15K, dan 30K.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak