- Naskah sejarah kuno di Sleman dimiliki banyak oleh warga
- Meski dimiliki warga, namun naskah kuno ini tak tersampaikan, padahal memiliki nilai sejarah
- Kendalanya adalah bahasa yang tak dimengerti oleh masyarakat saat ini
Untuk memahami isi dan nilai sejarah dari naskah tersebut, pihaknya kini bekerja sama dengan para ahli filologi dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Termasuk dalam upaya pengalihmediaan hingga digitalisasi untuk kemudian bisa dibaca dan dipahami seluruh masyarakat.
"Jadi sudah ada ahli filolog dari Kraton Ngayogyakarta untuk mengalih bahasa, lalu mengalih media untuk jadi digital, digitalisasi naskah kuno. Nanti akan dikurasi juga lebih lanjut," ungkapnya.
Langkah digitalisasi ini, lanjut Shavitri, merupakan bagian dari upaya pelestarian identitas dan budaya daerah.
Upaya digitalisasi dan pelibatan ahli filologi ini, Pemerintah Kabupaten Sleman berharap kekayaan literasi masa lampau dapat terselamatkan dan dapat diakses oleh generasi muda tanpa kehilangan nilai sejarahnya.
"Ini tugas dan kewenangan kami untuk menyelamatkan naskah kuno yang bersejarah bagian dari identitas maupun budaya kita Sleman dan Daerah Istimewa Yogyakarta," ujar dia.