- Kereta Pusaka Keraton Jogja kembali ditunjukkan ke khalayak publik
- kereta pusaka ini digelar dalam rangka memperingati Tingalan Dalem Taun Sri Sultan Hamengku Bawono X
- Penjelasan dari Renggowaditro, dua kereta itu memiliki sejarah panjang dan fungsi yang berbeda
Tak hanya abdi dalem keraton, sejumlah kolaborator dari luar Keraton ikut meramaikan.
Salah satunya, bergodo rakyat yang datang dari berbagai kabupaten/kota di DIY, bahkan melibatkan salah satu sekolah di Yogyakarta.
"Harapannya, nilai-nilai budaya ini bisa kita rawat bersama, bukan hanya oleh Keraton sebagai akar, tapi juga oleh masyarakat luas hingga ke daerah-daerah," jelasnya.
Kirab tahun ini bertepatan dengan Tingalan Dalem Taun, berbeda dengan tahun sebelumnya yang memperingati Jumenengan Dalem, yakni penobatan Sultan dan GKR Hemas.
Baca Juga:Kaget! Sri Sultan HB X Tiba-Tiba Nyanyi di Depan Paskibraka, Ini Alasannya...
Tingalan Dalem Taun merupakan peringatan weton atau ulang tahun Jawa Sri Sultan HB X, yang memiliki makna spiritual mendalam dalam filosofi Jawa menjaga keseimbangan antara mikrokosmos (diri) dan makrokosmos (alam dan kekuasaan).
Dalam konteks ini, Beksan Trunajaya menjadi simbol penyatuan kekuatan batin, kepemimpinan, dan kebajikan seorang raja.
"Dua momentum ini berbeda, yang sekarang di akhir tahun, sementara yang kemarin di awal tahun," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga:Pasca Pembongkaran Kawasan Lempuyangan, Keraton Yogyakarta beri Kekancingan ke PT KAI