Makam Raja Imogiri: Saksi Bisu Pemakaman Megah Raja Solo, 500 Anak Tangga Jadi Ujian Terakhir

Pemakaman Raja PB XIII di Imogiri: Jenazah ditandu melewati sekitar 500 anak tangga oleh 24 orang dari luar keraton, bukan abdi dalem, demi kekuatan fisik.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 04 November 2025 | 13:39 WIB
Makam Raja Imogiri: Saksi Bisu Pemakaman Megah Raja Solo, 500 Anak Tangga Jadi Ujian Terakhir
Anak tangga di Makam Raja-raja Mataram Imogiri yang akan dilalui untuk menandu jenazah PB XIII, Selasa (4/11/2025). [Hiskia Andhika Weadcaksana/Suarajogja]
Baca 10 detik
  • Pemakaman Raja Keraton Kasunanan Surakarta, SISKS PB XIII dilaksanakan 5 November 2025
  • Ada sekitar 24 orang yang nantinya dipilih untuk menandu Raja Keraton Surakarta itu
  • Abdi Dalem akan bertugas mengiringi jenazah untuk dimakamkan

SuaraJogja.id - Prosesi pemakaman Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono XIII di Makam Raja-Raja Mataram Imogiri akan berlangsung dengan penuh penghormatan dan tradisi.

Jenazah Raja Surakarta itu akan ditandu melewati lebih kurang 500 anak tangga menuju kedhaton atau kompleks tempat peristirahatan terakhirnya.

Abdi Dalem Masjid Kagungan Dalem Pajimatan, Mas Lurah Muhzani Puspito Lumakso menjelaskan, jarak dari pos pertama hingga ke area makam cukup jauh dan menanjak.

"Lebih, kalau dari pos pertama itu hampir 500. Soalnya kalau dihitung-hitung dari pos sampai ke kompleks makam peristirahatan terakhir lebih dari 500 kalau dari sini depan masjid sampai depan gapura [kompleks makam-makam] itu sudah 409," kata Muhzani saat ditemui, Selasa (4/11/2025).

Baca Juga:Imogiri Siap Sambut Pelayat PB XIII: Ini Panduan Lengkap Akses, Pakaian, dan Tata Cara Penghormatan

Ia menambahkan, setelah melewati gapura kompleks makam, masih ada beberapa anak tangga lagi yang harus dilalui sampai dengan kedhaton kaping X yang digunakan untuk peristirahatan terakhir PB XIII.

"Nanti belok ke kiri masih ada beberapa anak tangga yang mungkin jumlahnya hampir sama. Jadi sekitar 500 anak tangga dari pos pertama sampai ke peristirahatan terakhir beliau Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII," ucapnya.

Muhzani mengungkapkan, para penandu bukan berasal dari kalangan abdi dalem, melainkan dari luar lingkungan keraton.

Hal ini mempertimbangkan kondisi fisik dan kekuatan para penandu.

"Karena ini yang dimakamkan ditandu ini sebagai sultan atau sinuhun itu untuk yang menandu diambilkan dari luar bukan dari abdi dalem, mengingat karena alokasi untuk menandu itu cukup membutuhkan energi fit, yang masih muda, masih kuat," jelasnya.

Baca Juga:Pemakaman PB XIII di Imogiri: Menguak Kisah Kedhaton yang Belum Selesai

Disampaikan Muhzani, keputusan tersebut diambil mengingat prosesi yang berat.

"Di samping tandu keranda berat, itu ya mungkin kita naik saja ke atas enggak bawa beban aja sudah capek, tapi ini kebijakan abdi dalem yang sesepuh itu diambilkan dari luar bukan dari abdi dalem, mengingat itu tadi kondisi fisik itu harus diutamakan untuk para penandu," terangnya.

Sesepuh abdi dalem disebut meminta untuk disiapkan sekitar 24 orang untuk menandu jenazah PB XIII hingga ke peristirahatan terakhir.

Mereka akan bergantian untuk menandu jenazah.

"Dari abdi dalem sesepuh minta tenaga 24 orang, itu nanti istirahat beberapa kali, di anak tangga, kalau dari sini ke atas enggak mungkin kuat. Nanti bergantian," terangnya.

Sementara itu, Muhzani bilang para abdi dalem akan bertugas sebagai pengiring saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak