- Badan Otorita Borobudur (BOB) dan AWMI akan menggelar "Yogyakarta Summer Fights Istimewa" berupa pertarungan Muaythai di Candi Prambanan tahun 2026.
- Acara ini merupakan strategi sport tourism untuk menarik wisatawan kelas atas (high-end) dan memperpanjang durasi kunjungan mereka ke wilayah tersebut.
- Festival ini akan memadukan duel olahraga dengan atraksi budaya lokal, serta memanfaatkan Tebing Breksi untuk mendukung promosi destinasi wisata DIY.
SuaraJogja.id - Sebuah pemandangan tak biasa akan tersaji di pelataran salah satu mahakarya warisan dunia.
Candi Prambanan yang megah dan anggun bersiap menjadi saksi bisu adu gengsi dan adrenalin para petarung Muaythai dalam sebuah gelaran akbar pada 2026 mendatang.
Ini bukan sekadar kompetisi olahraga biasa. Badan Otorita Borobudur (BOB) bersama Asosiasi World Muaythai Indonesia (AWMI) merancang acara ini sebagai strategi jitu untuk mendongkrak pariwisata, khususnya menyasar segmen wisatawan kelas atas.
Bertajuk "Yogyakarta Summer Fights Istimewa - AWMI Super Fight Festival", perhelatan ini diproyeksikan menjadi panggung pertarungan Muaythai terbesar yang pernah dihelat di kawasan cagar budaya tersebut.
Baca Juga:7 Saksi Diperiksa, Palang Pintu Tertahan Truk, Polisi Dalami Kelalaian Kecelakaan Maut Prambanan
Langkah ini merupakan bagian dari inovasi untuk menciptakan atraksi baru yang memadukan kekuatan olahraga, pesona budaya, dan daya tarik pariwisata.
Strategi Gaet Wisatawan Kelas Atas
Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor seperti ini menjadi kunci untuk menciptakan nilai tambah bagi sebuah kawasan pariwisata.
Menurutnya, sport tourism atau wisata olahraga terbukti efektif untuk menarik ceruk pasar yang lebih spesifik dan berdaya beli tinggi.
"Gelaran Sport Tourism seperti Muaythai di Prambanan ini adalah strategi BOB untuk menciptakan atraksi kelas dunia yang mampu menarik wisatawan high-end dan memperpanjang durasi tinggal mereka, sejalan dengan rencana BOB untuk fokus menarik wisatawan mancanegara," ungkap Agustin, Jumat (14/11/2025).
Baca Juga:Korban Jiwa Kecelakaan Kereta di Prambanan Bertambah, Bayi Meninggal Setelah Dirawat Intensif
Lebih dari sekadar tontonan, event ini dirancang untuk memberikan efek berantai yang signifikan bagi ekonomi kreatif, kebudayaan, hingga geliat ekonomi masyarakat lokal. Harapannya, acara ini bisa menjadi agenda tahunan yang ikonik.
"Diharapkan event ini menjadi agenda tahunan yang tak hanya memajukan Muaythai Indonesia, tetapi juga mengukuhkan Prambanan sebagai destinasi wisata unggulan dunia," kata Agustin.
Sensasi Duel Berlatar Candi Megah
Pemilihan Candi Prambanan sebagai arena utama bukan tanpa alasan. Ketua Umum AWMI, Dewanto P. Siregar, menjelaskan bahwa latar belakang candi akan memberikan pengalaman yang sama sekali berbeda, baik bagi atlet maupun penonton.
"Bayangkan atmosfer pertarungan dengan latar belakang megah Prambanan. Ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga pengalaman visual dan emosional yang tak terlupakan," ujarnya.
Dampak ekonomi langsung pun sudah diproyeksikan. Dewanto meyakini perhelatan ini akan mengangkat perekonomian lokal secara masif, mulai dari sektor perhotelan, kuliner, hingga UMKM di sekitar kawasan.