Lika-liku Jembatan Kewek yang Rawan Roboh, Larangan Bus, dan Kemacetan hingga Stasiun Tugu

Pemkot Yogya batasi beban Jembatan Kewek tua demi keselamatan, pasang lampu APILL & larang bus. Rekayasa lalu lintas ini sebabkan macet & protes warga.

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 09 Desember 2025 | 19:03 WIB
Lika-liku Jembatan Kewek yang Rawan Roboh, Larangan Bus, dan Kemacetan hingga Stasiun Tugu
Penambahan lampu APILL di kawasan Jembatan Kewek, Selasa (0/12/2025). [Suara.com/Putu]
Baca 10 detik
  • Pemkot Yogyakarta uji coba APILL di Jembatan Kewek pada 9 Desember 2025 guna mengurangi beban kendaraan bermotor karena konstruksi mengkhawatirkan.
  • Kebijakan ini memicu kemacetan parah hingga Stasiun Tugu dan menuai protes warga yang merasa kebijakan mendadak tersebut kurang efisien.
  • Pemerintah menambahkan strategi pengalihan bus dan kendaraan besar melalui Ring Road Utara untuk mengurangi volume kendaraan di area tersebut.

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta mulai mengambil langkah dalam menangani kerusakan kontruksi jembatan tua Kewek.

Ujicoba pemasangan traffic light atau lampu APILL di jembatan yang menghubungkan Kotabaru dengan Malioboro dilakukan Selasa (9/12/2025) sebelum mulai diberlakukan penuh pada Rabu (10/12/2025).

Tambahan lampu APILL dilakukan untuk rekayasa lalulintas  agar Jembatan Kewek tidak terbebani kendaraan bermotor. Bahkan bus dan kendaraan besar dilarang melintasi jembatan yang dibangun sekitar tahun 1920an ini.

Namun kebijakan ini berbuntut panjang. Kemacetan terjadi hingga ke kawasan Stasiun Tugu dan menuai protes warga. Sosial media (sosmed) pun ramai dengan cuitan warganet yang mempertanyakan kebijakan mendadak tersebut.

Baca Juga:Pemkot Yogyakarta Targetkan Seluruh Depo Sampah Kosong Sebelum Natal, Depo Kotabaru Bakal Dipindah

Salah seorang warga Kota Yogyakarta, Andi mengaku kaget dengan kemacetan yang tiba-tiba terjadi. Padahal setiap harinya dia melewati kawasan itu tanpa ada halangan menuju tempat kerjanya di Malioboro.

"Padahal ini jalan turun kok tiba-tiba ada lampu merah, kalau macet khawatir ada kendaraan yang rem blong," ujarnya.

Andi berharap ada rekayasa lalulintas yang lebih efisien. Apalagi penutupan ini akan dibarengi dengan rekayasa lalu lintas berupa pemberlakuan arus dua arah di Jembatan Kleringan.

Sementara Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengungkapkan rekayasa lalu lintas ini dilakukan untuk menjaga keselamatan publik. Ia menyebut, sejak munculnya laporan terkait jembatan Kewek yang konstruksinya tinggal 10 persen, pihaknya langsung melakukan penyekatan terbatas dan pengaturan ulang arus di kawasan tersebut.

“Kita uji coba dulu jembatan Kewek. Penutupannya parsial," ujarnya.

Baca Juga:UII Siap Gratiskan Kuliah Mahasiswa Korban Bencana Sumatera, 54 Sudah Lapor Terdampak

Langkah tersebut, lanjutnya, dilakukan untuk mengurangi beban struktur jembatan yang kondisinya mengkhawatirkan. Pengendara motor dari arah Jalan Mangkubumi dan Kotabaru kini harus menunggu lampu APILL sebelum masuk ke kawasan Malioboro. 

Kebijakan ini penting demi mencegah konflik arus kendaraan di titik yang sebelumnya rawan simpang tiga tanpa pengaturan.

Namun kondisi di lapangan diakui tidak serta-merta membaik. Sebaliknya, antrean kendaraan justru mengular hingga ke kawasan Stasiun Tugu. Para pengendara, terutama yang datang dari arah Kotabaru, mengeluhkan durasi tunggu yang panjang akibat tingginya volume kendaraan yang dipaksa menyempit di satu titik.

"Arus dari Kotabaru itu yang paling membuat macet. Yang dari Kotabaru mau ke arah Malioboro terpaksa lewat situ. Jadi volumenya memang tinggi," katanya.

Untuk mengurangi tekanan di titik tersebut, Pemkot bekerja sama dengan Pemerintah Daerah DIY menambah satu strategi tambahan. Yakni melakukan pengalihan arus dari hulu. 

Bus dan kendaraan besar yang biasanya masuk ke Kota Jogja melalui Ring Road Timur dialihkan lebih awal menuju Ring Road Utara, kemudian diarahkan masuk melalui Jalan Magelang. Dengan cara ini, arus yang menuju kawasan Kewek berkurang sebelum mencapai titik padat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak