Antisipasi Scam di Wisata Keraton Jogja saat Nataru, BPPD DIY Perketat Pengawasan

BPPD DIY tanggapi scam pemandu wisata di Keraton. Langkah mitigasi: tingkatkan kualitas pemandu resmi & edukasi wisatawan

Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 17 Desember 2025 | 16:33 WIB
Antisipasi Scam di Wisata Keraton Jogja saat Nataru, BPPD DIY Perketat Pengawasan
GKR Bendara. [Suara..com/Hiskia]
Baca 10 detik
  • Ketua BPPD DIY menanggapi kasus penipuan pemandu wisata palsu di kawasan Keraton Yogyakarta menjelang libur Nataru.
  • Mitigasi meliputi peningkatan kualitas pemandu wisata resmi dan edukasi kewaspadaan bagi wisatawan yang berkunjung.
  • BPPD DIY telah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan lokal, namun penipuan akan terus berkembang modusnya.

SuaraJogja.id - Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendara, angkat bicara menanggapi kasus wisatawan yang menjadi korban penipuan atau scam oleh pemandu wisata palsu di kawasan Keraton Yogyakarta

Ia menegaskan, persoalan tersebut menjadi perhatian bersama dan memerlukan langkah mitigasi berkelanjutan. Apalagi menjelang momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Ditegaskan GKR Bendara, pihaknya telah berkomunikasi dengan para pemangku kebijakan di tingkat lokal untuk merespons kasus tersebut. 

Koordinasi dilakukan dengan aparatur wilayah setempat serta warga di sekitar kawasan Keraton yang menjadi salah satu magnet utama pariwisata di Yogyakarta.

Baca Juga:Antisipasi Arus Tersendat saat Nataru, Kontraktor Tol Jogja-Solo Lebarkan Akses dan Tambal Jalan

Menurut puteri keraton Yogyakarta itu, daya tarik Keraton Yogyakarta masih sangat kuat di mata wisatawan. Label kawasan inti Keraton dinilai tetap menjadi magnet kunjungan.

Sehingga potensi penyalahgunaan oleh oknum tidak bertanggung jawab masih terbuka jika tidak diantisipasi dengan baik.

"Bagaimanapun, nama 'oh ini A1 dari keraton' itu masih tetap menjadi magnet gitu ya," kata GKR Bendara ditemui awak media, Rabu (17/12/2025).

GKR Bendara menuturkan bahwa, salah satu langkah mitigasi yang tengah didorong adalah peningkatan kualitas dan pengawasan terhadap pemandu wisata resmi yang beroperasi di lingkungan Keraton. Upaya ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak pemandu palsu yang merugikan wisatawan.

"Mitigasi-mitigasi yang dilakukan adalah peningkatan dari pemandu wisatanya sendiri yang berada di lingkungan situ," tegasnya.

Baca Juga:10 Destinasi Wisata di Jogja 2025: Dari Kebun Binatang Merapi hingga di Tepi Laut

Selain dari sisi pengelola dan pemangku kebijakan, edukasi kepada wisatawan juga dinilai menjadi kunci penting. 

Menurut GKR Bendara, wisatawan perlu dibekali informasi sebelum berkunjung agar lebih waspada terhadap potensi penipuan di destinasi populer.

"Tentunya wisatawan juga harus teredukasi sebelum berkunjung ke suatu destinasi," ucapnya.

Ia menambahkan, kasus serupa sebenarnya tidak hanya terjadi di Yogyakarta. Melainkan juga di berbagai destinasi wisata lain yang memiliki daya tarik tinggi. 

Namun, hal tersebut tidak berarti harus dianggap sebagai sesuatu yang wajar atau dibiarkan.

BPPD DIY, lanjut Bendara, tengah menyiapkan langkah-langkah mitigasi lanjutan yang akan diterapkan pada tahun mendatang. Namun, untuk saat ini, upaya yang dilakukan masih bersifat penanganan awal dan koordinasi lintas pihak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak