SuaraJogja.id - Berulang kali Pailah (50) keluar dari rumahnya untuk melihat proses pencarian korban di lokasi tanah longsor di Kompleks Makam Raja-raja Mataram, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tak jauh dari tempat yang diduga menimbun dua warga itu rumahnya berdiri.
Pailah sudah sekitar 30 tahun berjualan di Komplek Makam Raja-raja Mataram. Perempuan asal Gunungkidul itu menikah dengan suaminya yang terlebih dahulu tinggal di sana.
"Saya tinggal di sini sudah lama. Saya jualan sudah 30 tahun. Waktu Sultan HB IX meninggal, aku jualan. Saya asli Gunungkidul tapi suami warga sini. Tapi sudah lama meninggal," kata Pailah kepada Suara.com di rumahnya, RT 02 Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Rabu (20/03/2019).
Selama tinggal di rumahnya, baru dua kali ia merasakan bencana tanah longsor. Kejadian pertama, tak menimbulkan korban. Namun, air masuk ke rumahnya dan para tetangga. Akibatnya, kulkas, kasur, dan bermacam perabot yang ada di dalamnya mengambang.
Baca Juga: Kasus Pembajakan Mobil Tangki BBM ke Kantor Jokowi Bertambah Jadi 10 Orang
Sejak kejadian itu, ketakutan menghantuinya setiap hujan deras datang. Ia takut akan terjadi banjir atau tanah longsor yang lebih besar.
Minggu (17/03/2019), ia sedang duduk-duduk menonton televisi ketika awal musibah itu terjadi. Waktu menunjukkan sekitar pukul 21.00 WIB.
Ia sempat mendengar suara gemeretak cukup keras, namun tak tahu dari mana sumbernya. Pailah mengira terjadi kecelakaan mobil di lokasi yang cukup curam itu.
Namun, bunyi "plethak-plethok" itu semakin riuh. Anak Pailah berteriak memintanya keluar rumah. Kepanikan pun terjadi dengan cepat.
"Saya tanya ada apa. Ada apa. Anak saya cuma bilang, itu rumah. Itu rumah," kata dia.
Baca Juga: Kisah Tragis 13 Orang Gotong Tandu Warga Miskin yang Sakit buat Berobat
Pailah yang kebingungan langsung berlari ke luar rumah sambil membawa cucu-cucunya. Di luar, kondisi sudah penuh air. Ia sempat diseret oleh sang anak.
"Ternyata saya keluar ada rumah longsor-longsor gitu. Terus aku lari. Tulung-tulung (berteriak minta tolong), enggak ada yang dengar. Saya tabuh kenthongan, tetep ra krungu (tetap tidak dengar). Ya Allah pokoke ngeri," kata dia.
Menurut Pailah, ada tiga rumah tetangganya tertimbun tanah longsor. Para pemilik rumah umumnya tinggal di luar kota menyisakan beberapa penghuni. Di antara para tetangganya, hingga kini masih ada dua orang dalam pencarian.
Kini Pailah tinggal di tempat anaknya, tak jauh dari rumahnya. Ia bersyukur masih diberi keselamatan. Ia mengaku ingin pindah, namun tak memiliki tempat tinggal lain.
"Sing penting diparingi slamet, wis tuo arep neng ngendi. Arep pindah ra nduwe enggon. Ra popo. (Yang penting diberi keselamatan. Sudah tua mau ke mana. Mau pindah tak punya tempat. Enggak papa.)," kata dia.
Melihat besarnya kerusakan yang terjadi, anak Pailah meminta ia pindah. Meski belum tahu akan mendapat uang dari mana, ia berjanji akan mencarikan lokasi baru.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Review dan Harga Skincare NAMA Milik Luna Maya: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- Nasib Pemain Keturunan Indonesia Cucu Sultan Kini Berstatus Pengangguran
- 5 Mobil Murah Mulai 10 Jutaan: Tampilan Mewah, Cocok untuk Keluarga
- Rahasia Kulit Sehat Dr Tompi: 3 Langkah Skincare yang Bisa Kamu Ikuti di Rumah
- 3 Motor Cruiser Murah Bertampang Ala Harley-Davidson: Gunakan Mesin V-Twin, Harga Setara Honda PCX
Pilihan
-
BYD Kembali Pangkas Harga, Bos GWM Geram: Bagaimana Kualitas Mobil Bisa Terjamin?
-
Nasib Miris Rafael Struick: Andalan Timnas Indonesia, Malah Dibuang Brisbane Roar
-
BREAKING NEWS! Persija Jakarta Tunjuk Eks MU Sebagai Pelatih
-
5 Rekomendasi Serum Vitamin C Terbaik: Cerahkan Kulit, Tameng Radikal Bebas
-
Karyawan PT Timah Bobol SDN 3 Mentok, Program AKHLAK Erick Thohir Dipertanyakan
Terkini
-
Mahasiswa UGM Tewas di Jalan Palagan, Ini Pertimbangan Polisi Jadikan Pengemudi BMW Tersangka
-
Jeritan UMKM Korban Covid-19, Geruduk DPRD DIY Tuntut Penghapusan Hutang
-
BREAKING NEWS!: Pengemudi BMW yang Tewaskan Mahasiswa UGM di Jalan Palagan Jadi Tersangka
-
Mahasiswa UGM Tewas Ditabrak BMW: Saksi Ungkap Kecepatan Mengerikan di Jalan Palagan
-
Mahasiswa Tewas Ditabrak BMW di Sleman, UGM Angkat Bicara Soal Proses Hukum