Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 14 April 2019 | 16:54 WIB
Rumah yang ditempati terduga teroris AM di Gondomanan, Yogyakarta. (Suara/Sri Handayani)

TE membenarkan bahwa suaminya sering mengalami sakit perut dan sakit kepala. Namun, mereka tak pernah berobat ke rumah sakit. Yang ia tahu, suaminya menderita sinusitis dan mengganggu aktivitasnya di pagi hari.

"Ya namanya enggak punya, takutnya malah tahu (penyakitnya lebih parah)," kata dia.

Dwi mengetahui kesulitan keuangan yang dialami keluarga AM. Ia mengaku pernah menawari AM bekerja di pabrik bakpia di sekitar rumahnya. Namun, AM menolak.

Dwi mengatakan, penangkapan AM dan F mengejutkan warga dan pengurus wilayah setempat. Namun, ia ingin peristiwa itu menjadi pelajaran tersendiri.

Baca Juga: Punya Rompi JAD, Terduga Teroris di Yogya Ogah Salat Jika Imamnya PNS

"Di situ saya ambil hikmahnya, bahwa kejadian ini juga tidak lepas dari pengaruh luar juga. Kami juga tidak bisa memantau setiap menit, setiap jam," kata dia.

Dwi meminta warga di sekitarnya untuk menjaga komunikasi di dalam keluarga. Ia ingin setiap keluarga memastikan untuk tahu ideologi masing-masing anggota keluarga.

Dengan penguatan di lingkup terkecil, ia berharap kepedulian lingkungan dan wilayah akan terbangun.

Kontributor : Sri Handayani

Baca Juga: Terduga Teroris di Gondomanan Yogyakarta Sering Terima Tamu dari Malaysia

Load More