Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 15 April 2019 | 04:30 WIB
Rumah yang ditempati terduga teroris AM di Gondomanan, Yogyakarta. (Suara/Handa Taulan)

Meski sering bertandang ke rumah, TE mengaku tak mengenal F dengan baik. Ia hanya mengenalnya dari apa yang diceritakan suaminya. F dikenal sebagai sahabat dekat AM sejak lama. 

F juga jarang bercengkerama dengan teman suaminya itu. Setiap datang ke rumah, F hanya memanggil AM dari luar, kemudian keduanya pergi. 

"Soalnya orangnya itu kalau sama wanita yang bukan muhrimnya itu enggak dekat-dekat. Jadi walaupun ketemu juga enggak menyapa kalau bertamu juga enggak pernah masuk gitu, jarang. Manggil-manggil di luar sana. Takutnya saya masih pakai baju enggak lengkap atau belum pake kerudung gitu. Jadi dia mesti teriak-teriak dulu di situ," kata dia. 

TE kini hanya berharap tahu di mana suaminya berada. Ia mengaku pikirannya kacau. Ia sering mulas dan gugup sejak penangkapan suaminya. 

Baca Juga: Ibu Terduga Teroris di Yogyakarta Curiga Anaknya Difitnah

"Kayak enggak percaya gitu lho, kok bisa tahu-tahu, siapa yang ngelaporin gitu lho. Kok tiba-tiha datang densus kan saya masih terkejut. Pikiran saya masih kacau saya tuh. Enggak tahu saya. Mendadak," kata dia.

Ia mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari polisi waktu dibawa ke Polda. Namun ia enggan membeberkan pertanyaan apa saja yang diajukan kepadanya. Ia juga tak diberitahu mengenai keberadaan suaminya.

Bahkan, handphone yang disita polisi masih belum dikembalikan. 

"Mungkin masih diperiksa ya. Mungkin nanti kalau sudah selesai diperiksa baru boleh pulang," kata TE. 

Kontributor : Sri Handayani

Baca Juga: Terduga Teroris di Yogyakarta Sempat Mengeluh Sakit ke Ketua RT

Load More