Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 28 April 2019 | 14:57 WIB
Penari Yogyakarta dari Sanggar Tari Krida Beksa Wirama. (Suara.com/Handayani)

Krida Beksa Wirama yang merupakan sanggar tari tertua di Yogyakarta membawakan mahatari (masterpiece) Srimpi Rangu-Rangu dan Golek Ayun-ayun.

"Yang Srimpi Rangu-rangu kita bikin baru, jadi bukan yang dulu-dulu. Tapi ragam-ragamnya masih menggunakan yang sudah ada dulu. Kita tinggal bikin komposisinya seperti Tari Srimpi pada umumnya," kata Pengajar Tari di Sanggar Krida Beksa Wirama, MG Sugiarti kepada Suara.com.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara menyatakan akan mendukung program-program untuk memajukan seni tari, seperti yang diinisiasi Museum Ullen Sentalu. Seni tari dipandang sebagai salah satu tolak ukur dalam kemajuan kebudayaan. Ia mengatakan akan mendorong kegiatan tersebut dengan konsep yang lebih baik di tahun mendatang.

"Ini ke depan akan kita kembangkan, ke depan akan kita komunikasikan, kita koordinasikan agar lebih memiliki makna yang lebih bagus lagi," kata Aji kepada Suara.com

Baca Juga: FACE OF JAKARTA: Peruntungan Para Penggali Kubur Mister X

Untuk diketahui, Perayaan Hari Tari Dunia alias World Dance Day atau International Dance Day diperingati setiap tanggal 29 April. Perayaan internasional ini diinisiasi oleh International Theatre Institute (ITI) yang merupakan partner utama pertunjukan seni Unesco.

Tanggal 29 April ditetapkan karena merupakan hari lahir Jean-Georges Noverre, pencipta tari moderen balet. Di hari tersebut dilakukan edukasi tentang seni tari dan semua orang diajak untuk berpartisipasi.

Kontributor : Sri Handayani

Load More