Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 22 November 2024 | 20:05 WIB
Dua bus listrik Trans Jogja diujicobakan di kawasan Sumbu Filosofi di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (22/11/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Upaya pengembangan transportasi berkelanjutan nampaknya mulai dilakukan Pemda DIY. Diantaranya melalui pengadaan bus listrik dan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik yang mulai diujicoba, Jumat (22/11/2024).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DIY, Wiyos Santoso di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat Siang mengungkapkan, pengadaan bus listrik ini adalah sebagai salah satu upaya mendukung perwujudan kawasan low emission zone khususnya pada kawasan sumbu filosofi.

"Hal ini sebagai tindak lanjut dari penetapan kawasan sumbu filosofi sebagai world heritage," ujarnya.

Menurut Wiyos, kebijakan pengambangan bus listrik juga mendukung program elektrifikasi kendaraan angkutan umum yang sudah menjadi program pemerintah pusat. Selain itu membantu mengurangi polusi udara dan suara yang ditimbulkan oleh kendaraan khususnya kendaraan angkutan umum.

Baca Juga: Ngamen Online di Titik Nol Tidak Perbolehkan, Ini Sederet Kegiatan yang Dilarang di Kawasan Sumbu Filosofi

Karenanya Pemda DIY menyiapkan kendaraan angkutan umum yang ramah lingkungan sebagai persiapan kedepan saat diterapkannya ruas jalan Malioboro sebagai ruas jalan yang bebas kendaraan berbahan bakar fosil.

"Hal ini diharapkan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan yang bermuara pada peningkatan kesehatan masyarakat," ujarnya.

Wiyos menjelaskan, pengadaan dua unit bus listrik dan pembangunan Stasiun Pengisian daya Kendaraan Listrik (SPKL) pada tahun 2024 ini bersumber dari anggaran Dana Keistimewaan Tahun 2024. Pengadaan dua unit bus listrik melalui pemilihan penyedia dengan E-Katalog, dan telah selesai dilaksanakan pada 19 November 2024 melalui penyedia PT Mobil Anak Bangsa.

Berbeda dari Trans Jogja yang didominasi dan identik dengan warna oranye dan hijau, bus listrik yang diujicoba dominan warna ungu dengan kombinasi hijau di bagian belakang. Di bus baru juga terdapat tulisan 100 persen.

"Dua bus listrik untuk operasional Trans Jogja dibeli di tahun ini dengan anggaran sebesar Rp7,425 miliar," jelasnya.

Baca Juga: Viral, Pengendara Motor Ini Kehilangan Spakbor Usai Lindas Polisi Tidur di Jalan Letjen Suprapto Jogja

Sedangkan untuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) menggunakan metode lelang dalam pemilihan penyedia jasa dan telah selesai dilaksakan pada tanggal 20 November 2024 dengan penyedia jasa PT QUINAD. Kedepan akan dilakukan uji coba operasional di jalan raya selama satu bulan.

Setelah dilakukan uji coba operasional selama satu bulan, kedepan akan dilaksanakan evaluasi. Hal itu sebagai dasar kedepan dalam menentukan rute dan waktu operasional menyesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan baterai.

"Rencana selanjutnya unit bus listrik akan di serahkan kepada PT AMI melalui mekanisme penyertaan modal, dalam rangka melengkapi layanan operasi angkutan umum perkotaan Trans Jogja," jelasnya.

Sementara Sekda DIY, Beny Suharsono mengungkapkan, pengadaan dan pengoperasian bus listrik ini merupakan wujud nyata komitmen Pemda DIY dalam membangun ekosistem transportasi yang selaras dengan nilai keberlanjutan lingkungan. Bus listrik yang hari ini kita uji coba bukan hanya sekedar alat transportasi, tetapi juga simbol harapan kita untuk masa depan yang lebih hijau.

"Dengan mengurangi emisi karbon dan kebisingan, angkutan berbasis listrik ini mendukung kenyamanan wisatawan yang menikmati keindahan kawasan Sumbu Filosofi, sekaligus menciptakan ruang kota yang lebih sehat bagi masyarakat," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More