Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 12 Juni 2019 | 07:45 WIB
Plang Jalan Malioboro Kota Yogyakarta. [Suara.com/Chandra]

Berbeda dengan Darsono, rencana membersihkan kawasan Malioboro dari kendaraan bermotor disikapi hati-hati oleh Catur yang meminta pemerintah serius dalam menyiapkan kantong-kantong parkir sebelum kebijakan itu diterapkan.

Penyikapan tersebut disampaikan lantaran hingga saat ini, infrastruktur parkir masih belum sepenuhnya siap. Jika kondisi ini masih berlangsung saat kebijakan diterapkan, dikhawatirkan menimbulkan masalah baru pada setiap masa sibuk (peak season).

"Kalau kantong parkir itu belum siap, secara infrastruktur seperti di bioskop eks-Indra, sirip-sirip Jalan Malioboro fungsinya harus sebagai lahan parkir. Kalau tidak disediakan parkir ya mungkin di peak-season akan jadi masalah baru lagi," kata Catur.

Tak hanya mewadahi kebutuhan para wisatawan, kantong parkir yang disediakan harus mempertimbangkan kebutuhan para suplier. Ia khawatir, para suplier akan mundur dan beralih ke kawasan lain jika sulit mendapatkan akses parkir.

Baca Juga: Rencana Uji Coba Malioboro Jadi Kawasan Pedestrian Ditolak Pengemudi Bentor

"Kalau kantong parkir tidak memadai mereka akan lari. Karena mikirnya, ah Malioboro sekarang susah. Itu PR untuk Pemkot," kata dia.

Kontributor : Sri Handayani

Load More