SuaraJogja.id - Hari bebas kendaraan bermotor di Malioboro, Yogyakarta atau Program semi pedestrian Malioboro setiap Selasa Wage membuat pedagang sekitar rugi. Tapi mereka tidak masalah.
Hari kendaaraan bebas kendaraan bermotor itu kembali dilaksanakan, Selasa (23/7/2019) sejak pukul 06.00 WIB. Jalanan di kawasan jantung Kota Yogyakarta itu sepi dari kendaraan umum dan pribadi.
Hanya mobil pemadam kebakaran, tangki air dan trans Jogja yang boleh melewati jalanan sepanjang Malioboro hingga Titik Nol Kilometer. Warga dan wisatawan bebas bersepeda dan berjalan kaki di kedua sisi jalan. Tidak terlihat satupun penjual yang menjajakan dagangannya.
Para pedagang asongan pun akhirnya berinisiatif membersihkan trotoar di sepanjang halte Benteng Vredeburg hingga Titik Nol Kilometer. Dibantu petugas kebersihan yang menyemprot teraso di trotoar, mereka menyapu dan membersihkan teraso dan selokan.
Baca Juga: Penataan PKL Malioboro Tuai Penolakan, Ini Kata Wali Kota Yogyakarta
"Dari pagi kami sudah bersih-bersih trotoar dan selokan," papar Tomy Ali, koordinator Darling atau Pedagang Keliling Titik Nol disela bersih-bersih.
Menurut Tomy, anggota Darling yang ikut membersihkan trotoar mencapai lebih dari 45 orang. Mereka merupakan pedagang kopi, es teh, minuman botol, air mineral, mie instan cup dan rokok yang setiap harinya berjualan di sepanjang Malioboro.
Tomy bersama teman-temannya mengaku tidak masalah ikut berperan membersihkan Malioboro setiap Selasa Wage. Toh selama satu bulan lainnya mereka bisa mengais rejeki halal di kawasan tersebut.
Namun Tomy mengakui, program Selasa Wage membuat mereka rugi. Kalau tiap hari mereka minimal mendapatkan keuntungan antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000 di hari biasa dan Rp. 500.000 hingga Rp 700.000 saat liburan atau akhir pekan, maka kali ini mereka tidak bisa mendapatkan penghasilan apapun.
Selain Selasa Wage, para pedagang juga tiap Sabtu dan Minggu Malam selalu kerja bakti membersihkan kawasan Malioboro. Bersih-bersih dilakukan setiap pukul 22.00 WIB.
Baca Juga: Dukung Pedestrian, PKL Malioboro di Sisi Barat Ditata Saling Membelakangi
"Kami ikhlas, ini jadi bagian dari toleransi kami biar Malioboro bisa libur, bernafas dan bersih," jelasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Trend Pengamen Online Ngamen di Trotoar Malioboro Buat Publik Geram
-
Blitar City Walk, Wisata dan Kuliner Murah Meriah Dekat Makam Bung Karno Mirip Malioboro
-
Serba-Serbi Hamzah Batik Pusat Toko Batik Paling Populer di Malioboro yang Diserbu IShowSpeed
-
IShowSpeed Disebut Bersiap Sambangi Jogja, Netizen Ramai-ramai Usul Bawa ke Wilayah Pogung
-
Penandatanganan Kerjasama 1O1 Style Yogyakarta Malioboro dan Kemantren Pakualaman
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025