SuaraJogja.id - Majelis Dzikir Al Khowas menganggap persoalan pemindahan makam Muhammad Hadi Wiyono dari kompleks mereka ke makam umum Kuncen Yogyakarta sudah tidak perlu dipermasalahkan. Namun, Al Khowas merasa heran dengan tudingan jika majelis zikir ini mengajarkan ajaran sesat.
"(Jenazah) mau dibawa sudah tidak apa-apa. Yang jadi masalah ini muncullah persoalan aliran ajaran sesat. Ajaran-ajaran itu berarti ada pengajarnya, ada yang diajarkan. Dan itu hak saya bukan itu pembimbing (Habib),"ujar Pengajar Majelis Dzikir Al Khowas Muhammad Hafiun.
Hafiun menjelaskan Habib sebenarnya merupakan pembimbing majelis ini. Di mana ketika ada jamaah yang 'bengkok' maka Habib yang muncul. Habib akan datang memarahi jamaah tersebut. Dan ketika marah, maka juga pernah ada kata-kata kasar seperti halnya orang ketika marah. Namun untuk urusan pengajaran, Hafiun yang bertugas menjadi penanggungjawab.
Menurutnya, pengajian berarti ajaran-ajaran itu adalah ada yang mengajar dan ada materi yang diajarkan. Di mana semuanya bersumber dari kitab atau dengan kata lain, sebetulnya Al Khowas ini ajarannya sama dengan NU, cuma Al Khowas tidak mau pasang plang nama NU.
Baca Juga: Ngaku Bertemu Allah SWT, Yahya Bikin Pengajian di Makam Syiah Kuala
"Untuk menilai kita ini sesat apa enggak maka harus mengikuti dulu majelis kami. Lha ini mereka (ormas) sama sekali belum pernah ikut pengajian saya. Saya baru ketemu hari Sabtu pas ke sini mau ambil jenazah,"ujarnya.
Majelis Zikir Al Khowas, kata dia, bersumber dari kitab-kitab yang sudah tidak asing lagi. Dalam pengajian ini, juga ada salawat selain syair tentang memuji Rasulullah. Dan almarhum ini adalah ahli kitab Burdah. Hafiun sendiri mengaku sedih karena almarhum hafal dengan kitab Burdah.
Oleh karena itu, Cak Nun pimpinan Kyai Kanjeng pernah mengatakan almarhum ahli burdah. Jika ada pendapat yang mengatakan almarhum diajarkan Ustaz di AlKhowas ajaran sesat dan diajak minum minuman keras, menurutnya hal tersebut sangat keji.
"Padahal ini apa? ini amalan orang para waliyullah semua, para ulama-ulama dia (almarhum) ada. yang hafal ini (burdah) di ijazahkan oleh Habib itu dia kemudian dia menghafal inilah yang dibaca almarhum," katanya.
Jika ada yang menyebutkan ajaran Al Khowas ajaran sesat, Habib yang ngajar mabuk-mabukan dan ada lagi menuding melakukan pelecehan seksual karena berhubungan badan dengan jamaah, Hafiun sangat menyayangkan hal tersebut. Sebab, jamaah yang ada di Majelis Dzikir Al Khowas adalah jamaah laki-laki semua.
Baca Juga: Ngaku Bertemu Allah dan Nabi Muhammad 22 Kali, Pengajian Abi Dibubarkan
Habib, lanjut Hafiun memang jarang keluar dan tidak pernah ada yang mengetahui kapan akan keluar. Sesekali Habib memang keluar untuk melihat para jamaah melakukan dzikir. Bahkan seorang Gus Dur pun sangat kesulitan untuk bertemu dengan Habib.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin